Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham India bergerak turun seiring dengan sikap investor yang mempertimbangkan prospek pendapatan di tengah perekonomian yang muram
Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Selasa (22/9/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau turun 0,35 persen ke posisi 37.847,24 waktu Mumbai, India. Koreksi ini melanjutkan penurunan bursa India yang kemarin telah berada di bawah rerata pergerakan harian selama 50 hari.
Seluruh 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami penurunan yang mayoritas dimotori oleh pergerakan saham real estate.
Reliance Industries Ltd menjadi salah satu saham pemberat indeks hari ini diikuti oleh Tata Steel Ltd. yang tergelincir 3 persen.
"Investor mengkhawatirkan prospek pertumbuhan ekonomi, terutama setelah valuasi saham kini bergerak mendekati level sebelum pandemi," ujar Chokkalingam G, chief investment officer Equinomics Research & Advisory Ltd. di Mumbai.
Sebelum anjlok pada Senin kemarin, bursa India telah berhasil memulihkan kinerja hingga 50 persen dari level sebelum pandemi terjadi pada Maret lalu. Hal ini terjadi ditengah lonjakan kasus positif virus corona yang membuat perekonomian negara tersebut terkoreksi.
Baca Juga
Meski tengah terkoreksi, sejumlah perusahaan di India masih merencanakan untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Computer Age Management Services Pvt. Ltd. mengincar ana segar sebanyak 22.4 miliar rupee (US$305 juta), sementara Chemcon Specialty Chemicals Pvt. Ltd. menargetkan dana 1.65 miliar rupee dari aksi korporasi ini. Penawaran kedua perusahaan ini akan berakhir pada Rabu besok.
Sementara itu, perusahaan broker saham Angel Broking Ltd. berencana untuk menghimpun dana senilai 3 miliar rupee pada IPO yang akan dilakukan pada Kamis mendatang.