Bisnis.com, JAKARTA - Pasar modal syariah Indonesia terus bertumbuh di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per Agustus 2020, jumlah saham syariah mendominasi pasar modal dengan persentase sebesar 63 persen dari total saham yang tercatat di bursa.
Dari kapitalisasi pasar secara total, pasar saham syariah memiliki porsi sebesar 50 persen atau sekitar Rp3.000 triliun.
Volume dan frekuensi perdagangan efek syariah juga tercatat melebihi separo transaksi di pasar saham sebesar 65 persen dan 68 persen.
Selanjutnya, nilai transaksi perdagangan saham syariah tercatat sebesar 52 persen dari total perdagangan saham di bursa.
Namun, saham perbankan dan rokok selaku emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat laju indeks saham syariah tak mampu melebihi kinerja IHSG.
Baca Juga
Per 14 September 2020, indes Jakarta Islamic Index 70 tercatat turun 20,45 persen secara year-to-date (ytd). Begitu pula indeks Indonesia Sharia Stock Index melemah 20,51 persen dan Jakarta Islamic Index terdepresiasi 21,57 persen.
Ketiga indeks saham syariah tersebut turun lebih dalam ketimbang IHSG yang tergerus 18,06 persen ytd.