Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, 14 September 2020

elama sepekan terakhir rupiah sudah melemah 0,96 persen, sekaligus menjadi mata uang  terlemah di Asia. Tekanan terhadap rupiah pada pekan ini diperkirakan mulai melunak.
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020).  Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawati menunjukan Uang Rupiah dan Dollar AS di salah satu kantor cabang Bank BNI di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis kendati sepanjang perdagangan hari ini mendapat banyak tekanan. Mata uang Garuda mengikuti tren penguatan mata uang Asia seiring pelemahan dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup menguat tipis 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.880 per dolar AS. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak di rentang Rp14.855 hingga Rp14.930. Indeks dolar terpantau turun 0,22 persen ke posisi 93,1160.

Rupiah mampu berbalik menguat menjelang penutupan perdagangan. Tanda-tanda penguatan terjadi 30 menit sebelum perdagangan ditutup yang mana depresiasi rupiah mulai mengendur.

Nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.919 per dolar AS. Pelemahan itu lebih rendah dibandingkan dengan 30 menit sebelumnya yang mencapai 35 poin.

Di Asia, penguatan mata uang terhadap dolar AS dipimpin won Korea yang menguat 0,27 persen, disusul yen Jepang dan ringgit Malaysia masing-masing 0,20 persen dan 0,18 persen.

Sebelumnya, sejumlah kalangan menilai tekanan terhadap nilai tukar rupiah pada perdagangan sepanjang ini akan mulai mengendur. Kendati demikian, risiko pelemahan masih tetap mengintai.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (11/9/2020), rupiah melemah 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.890 per dolar AS. Posisi tersebut merupakan yang terlemah sejak 12 Mei 2020 sebesar Rp14.905 per dolar AS.

Secara umum, selama sepekan terakhir rupiah sudah melemah 0,96 persen, sekaligus menjadi mata uang  terlemah di Asia. Salah satu penyebab rupiah terjungkal antara lain pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai hari ini, Senin (14/9/2020).

Belakangan, Anies memberikan sinyal untuk memastikan roda ekonomi tetap akan berputar dan tidak lagi menyebutkan pemberlakuan PSBB total. Sebanyak sebelas kegiatan usaha tetap dibolehkan beroperasi.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penjelasan gubernur terkait pelaksanaan PSBB di Jakarta dapat memperbaiki sentimen negatif di pasar yang menekan pergerakan rupiah.

“Pasar menjadi lebih tenang karena PSBB yang dimaksud tidak seburuk yang diekspektasikan pasar, sehingga sentimen dari dalam negeri ini diyakini dapat membatasi pelemahan rupiah akibat sentimen dari pasar global,” ujar Ibrahim saat dihubungi Bisnis, Minggu (13/9/2020).

Pada perdagangan hari ini, Ibrahim memperkirakan rupiah akan tetap dibuka di zona merah. Dia menyebut, rupiah berpotensi melemah sekitar 50 hingga 200 poin dan bergerak di kisaran Rp14.850 per dolar AS hingga Rp15.010 per dolar AS.

Selain PSBB, rilis data perekonomian sepanjang pekan ini dinilai turut mempengaruhi pergerakan rupiah. 

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan ada dua agenda ekonomi pada pekan ini, yaitu rilis neraca dagang dan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Dia memprediksi  neraca dagang untuk periode Agustus 2020 akan kembali surplus di kisaran US$2,24 miliar dan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini.

“Dua hal ini akan menjadi pendukung bagi rupiah untuk menguat dalam jangka pendek,” ujar Josua saat dihubungi Bisnis, Minggu (13/9/2020).

Kendati demikian, sentimen positif itu tidak serta merta akan membuat rupiah nyaman melenggang di zona hijau. Josua memproyeksikan rupiah masih bergerak cenderung terbatas di kisaran Rp14.900 hingga Rp15.100 per dolar AS.

15:01 WIB
Pukul 15.00 WIB : Injury Time, Rupiah Berbalik Menguat Tipis

Pukul 15.00 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat tipis 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.880 per dolar AS. Sepanjang perdagangan rupiah bergerak di rentang Rp14.855 hingga Rp14.930. Indeks dolar terpantau turun 0,22 persen ke posisi 93,1160.

14:32 WIB
14.28 WIB : Rupiah Mulai Kalem, Tekanan Mengendur

Pukul 14.28 WIB : Nilai tukar rupiah terpantau masih melemah 29 poin atau 0,19 persen ke posisi Rp14.919 per dolar AS. 

14:00 WIB
Pukul 13.58 WIB : Rupiah Belum Beranjak dari Zona Merah

Pukul 13.58 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih tertahan di level Rp14.925 per dolar AS, meemah 35 poin atau 0,24 persen. Indeks dolar masih terpantau melemah 0,17 persen ke posisi 93,1780.

11:36 WIB
Pukul 11.30 WIB : Akhir Sesi I, Rupiah ditutup melemah 0,25 Persen

Pukul 11.30 WIB : Akhir sesi I, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 37,5 poin atau 0,25 persen ke posisi 14.927,5. Indeks dolar terpantau turun 0,13 persen ke posisi 93,2110 pada pukul 11.07 WIB.

09:49 WIB
Pukul 09.39 WIB : Duh, Rupiah Berbalik Melemah

Pukul 09.39 WIB : Nilai tukar rupiah berbalik melemah 40 poin atau 0,27 persen ke posisi Rp14.930 per dolar AS. Indeks dolar terpantau melemah 0,14 persen ke posisi 93,1990 pada pukul 09.38 WIB.

09:03 WIB
Pukul 09.00 WIB : Rupiah Dibuka Menguat 35 Poin


Pukul 09.00 WIB : Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat 35 poin atau 0,24 persen ke posisi Rp14.855 per dolar AS. Indeks dolar terpantau turun 0,09 persen ke level 93,2490 pada pukul 08.36 WIB.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper