Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok 5 Persen, Kapitalisasi Pasar Amblas Rp277,6 Triliun

Kapitalisasi pasar di BEI anjlok Rp277,61 triliun menjadi Rp5.700,55 triliun di tengah pelemahan IHSG akibat efek rencana penerapan PSBB Jakarta.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di  Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali .  Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali . Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terperosok di zona merah seiring dengan sentimen pelaku pasar yang merespons pemberlakukan kembali PSBB total di DKI Jakarta. Kapitalisasi pasar pun berkurang Rp277,62 triliun.

Seperti diketahui, pada Rabu (9/9/2020) malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan bahwa ibu kota akan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total per 14 September 2020.

Dengan pemberlakukan PSBB total, aktivitas perkantoran akan kembali dibatasi, seluruh tempat hiburan akan ditutup, dan kegiatan belajar berlangsung dari rumah. Untuk tempat usaha restoran dibolehkan untuk tetap beroperasi, tetapi tidak boleh makan di lokasi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) harus mendarat di zona merah setelah terkoreksi 269,03 poin atau 5,22 persen ke level 4.880,35 akhir perdagangan Kamis (10/9/2020).

Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memberlakukan trading halt atau penghentian sementara perdagangan karena indeks amblas 5 persen pada pukul 10:36 waktu JATS. Tercatat, hanya 36 saham yang menguat sementara sisanya 455 terkoreksi dan 213 stagnan pada sesi perdagangan Kamis (10/9/2020).

IHSG tertekan aksi jual investor asing dengan net sell Rp662,56 miliar hinga akhir sesi pertama Kamis (10/9/2020). Total transaksi di seluruh papan perdagangan mencapai Rp10,189 triliun.

Sektor keuangan memimpin pelemahan sebesar -5,94 persen diikuti sektor aneka industri yang terdepresiasi -5,90 persen.

Di sisi lain, sektor properti dan sektor perdagangan mencatatkan pelemahan paling minimal masing-masing -2,63 persen dan -3,40 persen.

Sebanyak 444 saham melemah, 50 saham menguat, dan 97 tidak berubah. Kapitalisasi pasar di BEI tercatat senilai Rp5.700,55 triliun. Nilai itu anjlok Rp277,62 triliun dari sebelumnya Rp5978,17 triliun.

Kelompok saham berkapitalisasi besar pun menjadi pemberat langkah IHSG hari ini, seperti aham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 6,73 persen, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turun 6,74 persen, dan saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) turun 6,93 persen.

Selanjutnya, saham PT Astra International Tbk. (ASII) melemah 6,94 persen, saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) merosot 6,46 persen, dan saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) terkikis 3,33 persen.

Di tengah kondisi itu, pergerakan harga empat saham mampu menguat hingga dua digit. PT Soho Global Health Tbk. (SOHO) memimpin daftar top gainers dengan aik 24,73 persen ke level Rp3.530.

SOHO baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/9/2020). Pergerakan saat itu langsung tancap gas dengan terkena auto reject atas karena mengalami penguatan 24,72 persen atau 450 poin ke level Rp2.270.

PT Puri Global Sukses Tbk. (PURI) mengekor pergerakan SOHO. Emiten yang juga pendatang baru BEI itu menguat 24,65 persen ke level Rp354.

Perusahaan properti asal Batam itu menjadi emiten ke-41 BEI periode 2020. Perseroan menawarkan 200 juta saham dengan harga penawaran Rp170.

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) juga tancap gas pada perdagangan Kamis (10/9/2020). Emiten pelabuhan itu menguat 19,83 persen atau 96 poin ke level Rp580.

Pelemahan IHSG hari ini kontras dengan performa indeks saham di Bursa Asia yang sebagian besar menguat. IndeksTopix di Jepang ditutup naik 1,21 persen dan indeks Kospi di Korea Selatan menguat 0,87 persen.

Adapun, indeks saham di China melemah tipis seperti indeks Shanghai Composite turun 0,61 persen dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun 0,65 persen.

Direktur PT Anugrah Mega Investama Tbk. Hans Kwee mengatakan pemberlakukan kembali PSBB menjadi sentimen negatif. Kondisi itu mengonfirmasi pemulihan ekonomi akan sangat terhambat.

“Pasar saham akan terkoreksi turun," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper