Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi yang paling banyak dijual investor asing pada perdagangan Jumat (4/9/2020) di tengah keputusan perombakan jajaran direksi.
Pada pukul 10.43 WIB, IHSG turun 1,24 persen aau 65,7 poin menjadi 5.215,11. Investor asing tercatat melakukan net sell Rp377,68 miliar.
Saham BBNI menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp136,2 miliar. Saham BBNI pun merosot 3,74 persen atau 200 poin menjadi Rp5.150. Total transaksi saham bank BUMN itu mencapai Rp273,7 miliar.
Tak sendirian, saham perbankan lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. masuk dalam jajaran tiga saham dengan net sell terbesar pagi ini.
Net sell saham BBRI mencapai Rp65,3 miliar, dan harganya terkoreksi 1,96 persen atau 70 poin ke Rp3.510. Selanjutnya, saham BBCA mengalami net sell Rp56 miliar, dan sahamnya turun 1,77 persen atau 575 poin ke level Rp31.925.
Bank BNI resmi mengubah jajaran direksi pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang diadakan pada 2 September 2020. Hanya saja, anggota direksi yang baru saja diangkat tersebut baru dapat melaksanakan tugasnya setelah mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
Baca Juga
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, RUPS Luar Biasa Bank BNI yang membahas mengenai perubahan susunan pengurus perseroan telah memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Anggoro Eko Cahyo sebagai Wakil Direktur Utama Perseroan yang diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 20 Februari 2020 serta memperhatikan Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK nomor 30/KDK.03/2020 tanggal 2 Juni 2020.
Selain Anggoro, bankir-bankir senior BNI lainnya yakni Herry Sidharta yang sebeleumnya menjabat Direktur Utama, Sigit Prastowo sebagai Direktur Keuangan, Benny Yoslim sebagai Direktur Bisnis Korporasi, Osbal Saragi Rumahorbo sebagai Direktur Manajemen Risiko, Tambok P. Setyawati sebagai Direktur Bisnis UMKM, dan Putrama Wahju Setyawan sebagai Direktur Tresuri & Internasional juga diberhentikan dengan hormat.
RUPS LB juga mengubah nomenklatur jabatan dari sebelumnya Direktur Bisnis Korporasi menjadi Direktur Corporate Banking. Direksi BNI lama yakni Adi Sulistyowati mendapatkan pengalihan tugas dari semula Direktur Layanan & Jaringan menjadi Wakil Direktur Utama. Adi Sulistyowati sebelumnya diangkat menjadi Direktur Layanan & Jaringan berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019.
Setelah pergantian direksi lama, nama-nama baru yang saat ini menduduki jabatan direksi BNI yakni Royke Tumilaar, Novita Widya Anggraini sebagai Direktur Keuangan, Silvano W. Rumantir, David Pirzada, Muhammad Iqbal, Ronny Venir, dan Henry Panjaitan.
Direksi-direksi tersebt akan menjabat hingga periode 2025.
Berikut susunan Direksi BNI saat ini:
Direktur Utama : Royke Tumilaar
Wakil Direktur Utama : Adi Sulistyowati
Direktur Bisnis Konsumer : Corina Leyla Karnalies
Direktur Keuangan : Novita Widya Anggraini
Direktur IT & Operasi : Hariantono
Direktur Human Capital & Kepatuhan : Bob Tyasika Ananta
Direktur Corporate Banking : Silvano W. Rumantir
Direktur Manajemen Resiko : David Pirzada
Direktur Hubungan Kelembagaan : Sis Apik Wijayanto
Direktur Layanan & Jaringan : Ronny Venir
Direktur Bisnis UMKM : Muhammad Iqbal
Direktur Treasury & International : Henry Panjaitan