Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang merosot dan yen menguat pada perdagangan Jumat (28/8/2020) menyusul laporan bahwa Perdana Menteri Shinzo Abe berencana mundur karena masalah kesehatan.
Dilansir Bloomberg, indeks Topix merosot hingga 1,6 persen setelah NHK melaporkan rencana mundurnya Abe, meskipun akhirnya memperkecil pelemahan menjadi ditutup turun 0,68 persen ke level 1.604,87.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 juga ditutup melemah 1,41 persen atau 326,21 poin ke level 22,882,65. Pelemahan indeks sejalan dengan mata uang yen yang terpantau menguat 0,27 persen atau 0,29 poin ke level 106,28 per dolar AS.
Analis senior Sumitomo Mitsui DS Asset Management Co. Masahiro Ichikawa mengatakan kabar rencana mundurnya PM Abe sangat mengejutkan karena pelaku pasar tidak memperkirakan ini terjadi hari ini.
“Yen bisa memperpanjang kenaikan ketika lebih banyak investor asing memasuki pasar. Tetapi penguatan akan terbatas karena pasar mengharapkan kebijakan stimulus fiskal dan moneter Jepang saat ini akan dipertahankan di tengah krisis virus corona, tidak peduli siapa yang menggantikan Abe," ungkapnya, seperti dikutip Bloomberg.
Abe diperkirakan mengadakan konferensi pers mengenai kondisi kesehatannya pada pukul 17.00 waktu Tokyo. Hingga saat ini, belum ada staf kantor Perdana Menteri yang bisa memberikan komentar.
"Pengunduran diri ini mempertanyakan dukungan terhadap Abenomics, dan tentu saja dukungan untuk kebijakan ultra-longgar Gubernur BOJ," kata analis valas senior National Australia Bank Ltd. Rodrigo Catril.