Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) menyatakan proses penerbitan surat utang berdenominasi dolar senilai US$485 juta masih dalam tahap persiapan.
Direktur Utama Alam Sutera Joseph Sanusi Tjong menuturkan perseroan berencana melakukan emisi surat utang dengan tujuan refinancing ini sejak awal tahun, tapi tertunda akibat kondisi pandemi.
Namun, saat ini perseroan tengah berusaha mempercepat proses penerbitan karena semakin mendekati waktu jatuh tempo untuk salah satu utang yang akan dibiayai, yakni global bond senilai US$115 juta dengan kupon 11,5 persen.
“Waktu terus berjalan, jadi kita akan coba cari satu window atau oppurtunity untuk melakukan ini secepat mungkin,” katanya dalam paparan publik via layanan daring, Jumat (28/8/2020)
Joseph menjelaskan saat ini proses penerbitan masih dalam tahap persiapan. Perseroan telah menunjuk dua sekiritas sebagai penjamin emisi yakni PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT J.P Morgan Sekuritas Indonesia.
“Roadshow belum mulai, tapi kita sudah menunjuk dua underwriter itu. Kita bersiap sambil menunggu opportunity,” tambah Joseph.
Baca Juga
Dia berharap dengan adanya refinancing ini dapat meredakan kekhawatiran dan opini negatif dari rating agency mengenai likuiditas perseroan untuk membayar kewajibannya yang akan segera jatuh tempo.
“Rating agency khawatir apakah waktunya cukup untuk refinancing untuk obligasi kita. Menerbitkan obligasi saat ini mungkin tidak gampang tapi kami berusaha sebaik-baiknya,” ujar Joseph.
Di awal tahun ini ASRI juga telah mempercepat pembayaran sebagian kewajibannya atas utang obligasi yang jatuh tempo pada April 2021 sebesar US$60 juta dari total sebelumnya US$175 juta, sehinggga total utang yang mesti dilunasi tinggal US$115.
Adapun, pelunasan sisa utang sebesar US$115 tersebut rencananya akan menggunakan dana yang terhimpun dari penerbitan global bond tahun ini. Begitu pula dengan utang yang akan jatuh tempo pada 2022.
Untuk diketahui, surat hutang 2021 merupakan global bond senilai US$115 juta dengan bunga 11,5 persen yang akan jatuh tempo pada 22 April 2021, sedangkan surat hutang 2022 adalah global bond senilai US$370 juta dengan bunga 6,625 persen yang jatuh tempo 24 April 2022.