Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti, PT Alam Sutera Realty Tbk., berencana menerbitkan obligasi valas dengan nilai maksimum mencapai US$485 juta sebagai upaya refinancing utang perseroan.
Berdasarkan prospektus perseroan yang dikutip Senin (24/8/2020), perseroan akan menerbitkan obligasi valas sebanyak-banyaknya US$450 juta atau setara dengan Rp6,74 triliun, menggunakan kurs tengah Bank Indonesia 31 Desember 2019 yang digunakan dalam laporan keuangan, yaitu Rp13.901 per dolar AS.
Emiten berkode saham ASRI itu merencanakan tingkat bunga surat utang itu maksimum sebesar 13 persen yang akan diterbitkan di Singapore Exchange Securities Trading, Bursa Efek di Singapura.
Manajemen Alam Sutera Realty menjelaskan bahwa seluruh dana dari penerbitan itu akan digunakan untuk melunasi surat hutang 2021 dan surat hutang 2022 termasuk bunga dan biaya yang harus dibayar beserta harga penebusan yang relevan yang belum lunas.
Untuk diketahui, surat hutang 2021 merupakan global bond senilai US$115 juta dengan bunga 11,5 persen yang akan jatuh tempo pada 22 April 2021, sedangkan surat hutang 2022 adalah global bond senilai US$370 juta dengan bunga 6,625 persen yang jatuh tempo 24 April 2022.
Kedua surat hutang itu diterbitkan oleh entitas anak usaha perseroan, Alam Synergy yang dijamin oleh perseroan dan anak usaha penjamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali.
“Dalam hasil bersih penawaran surat utang baru yang akan diterbitkan ini tidak cukup untuk memenuhi pelunasan atas surat utang 2021 dan surat hutang 2022, maka perseroan akan tetap menggunakan kas internal perseroan,” tulis Manajemen Alam Sutera Realty, dikutip Senin (24/8/2020).
Adapun, surat utang ini diterbitkan melalui dua seri, yaitu seri pertama yang rencana jatuh tempo 3 tahun 6 bulan sejak tanggal penerbitan untuk melunasi surat hutang 2021 dan seri kedua dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal penerbitan untuk melunasi surat hutang 2022.
ASRI akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Rabu (26/8/2020) untuk meminta restu pemegang saham terkait aksi korporasi ini.