Bisnis.com, JAKARTA - Pialang berjangka, PT Solid Gold Berjangka, optimistis harga emas bertahan di level tingginya hingga akhir tahun ini sehingga dapat membantu pihaknya mencetak volume transaksi yang lebih moncer pada tahun ini.
Direktur Solid Gold Berjangka Dikki Soetopo mengatakan bahwa tren harga emas diyakini akan tetap stabil di atas level US$1.900 per troy ounce hingga akhir tahun seiring dengan ketidakpastian ekonomi global dan ancaman resesi yang meluas ke banyak negara.
Hal itu pun sejalan dengan keyakinan para analis global yang memprediksi harga emas berpotensi kembali menembus rekor tertinggi di kisaran US$2.100 per troy ounce pada akhir 2020.
Dia menjelaskan tren kenaikan harga emas itu telah membantu peningkatan transaksi produk loco gold hingga naik 30 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kenaikan itu bahkan tetap terjadi kendati pandemi Covid-19 masih membayangi pasar dan telah menekan daya beli masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
“Lonjakan harga emas turut mengedukasi masyarakat bahwa ada alternatif investasi logam mulai dalam bentuk kontrak berjangka yang berpeluang lebih menguntungkan dengan syarat manajemen risiko yang terjaga,” ujar Dikki saat Media Gathering Solid Gold Berjangka, Rabu (26/8/2020).
Apalagi, peluang investasi emas menjadi sangat menarik seiring dengan sifat emas sebagai aset investasi aman, yaitu memiliki nilai yang stabil di tengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor.
Baca Juga
Berdasarkan data Solid Gold Berjangka cabang Jakarta, sepanjang tujuh bulan pertama 2020, volume transaksi berhasil naik 30 persen secara year on year (yoy) menjadi sebesar 60.797 lot. Hal itu membuat Solid Gold Berjangka terus berada di jajaran 10 besar pialang berjangka dengan transaksi terbesar di Bursa Berjangka Jakarta.
Selain itu, gejolak harga emas itu juga membantu Solid Gold Berjangka menambah nasabah baru sebanyak 247 nasabah hingga Juli 2020.
“Oleh karena itu, kami tetap optimis bahwa target volume transaksi sebesar 100 ribu lot dan 600 nasabah baru akan tetap terkejar meski dalam kondisi pandemi sekarang,” papar Dikki.
Untuk diketahui, pada perdagangan Rabu (26/8/2020) hingga pukul 14.03 WIB harga emas di pasar spot bergerak melemah 0,57 persen ke level US$1.917,25 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas berjangka untuk kontrak Desember 2020 di bursa Comex bergerak menguat 0,12 persen ke level US$1.925,4 per troy ounce.
Adapun, pada awal Agustus 2020 harga emas sempat menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah di kisaran level US$2.063,45 per troy ounce. Sepanjang tahun berjalan 2020, harga telah bergerak naik hingga 26,95 persen.