Bisnis.com, JAKARTA - Kendati mengalami kenaikan pendapatan pada semester I/2020, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) malah mencatatkan penurunan laba bersih.
Pendapatan MDKA pada semester I/2020 mencapai US$199 juta, naik 3,7 persen year on year (yoy) dari sebelumnya US$192 juta pada semester I/2019. Peningkatan pendapatan didorong penjualan emas yang naik 40,1 persen yoy menjadi US$188,1 juta.
Namun demikian, laba bersih MDKA hanya mencapai US$38 juta, turun 9,4 persen yoy dari sebelumnya US$42 juta. Padahal, harga emas tengah melambung tinggi.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Panin Sekuritas menyebutkan peningkatan penjualan MDKA didorong oleh peningkatan segmen penjualan emas.
"Peningkatan penjualan emas didorong peningkatan harga 24,8 persen yoy menjadi US$1.642 per troy ounce dan kenaikan volume 12,2 persen yoy menjadi 115.000 ounces," paparnya, Rabu (19/8/2020).
Berkebalikan dengan volume penjualan, volume produk cenderung flat, yakni koreksi tipis 0,9 persen yoy emnjadi 109.000 ounces. Adapun, produksi tembaga anjlok 67,8 persen yoy menuju 2.900 ton, sedangkan penjualan turun 65 persen yoy menjadi 3.200 ton.
Baca Juga
Penurunan disebabkan oleh permasalahan teknis dimana terdapat kandungan baja yang mengakibatkan proses heap leach menjadi tidak optimal. Hal ini menjadikan penurunan pada pendapatan di segmen tembaga menjadi US$ 18 juta atau turun 49,7 persen yoy.
Meskipun secara keseluruhan pendapatan meningkat, marjin laba kotor dan marjin laba operasi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan peningkatan beban pokok penjualan 16,2 persen yoy menjadi US$122 juta, dan beban umum administrasi naik 50 persen menuju US$13 juta.
"Kami akan melihat kembali target harga dan rekomendasi kami tentang MDKA, karena harga emas di atas estimasi," papar Panin Sekuritas.
Sebelumnya, Panin merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp1.660 yang mencerminkan price to earning ratio (PER) 29,6 kali pada 2020.
Pada perdagangan Rabu (19/8/2020), saham MDKA koreksi 1,87 persen atau 35 poin menjadi Rp1.835. Harga sudah menguat 71,5 persen sepanjang tahun berjalan.
Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp40,18 triliun dengan PER 40,92 kali.