Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nota Keuangan RAPBN 2021 Bantu Batasi Pelemahan Rupiah

Pasar menanggapi positif nota keuangan RAPBN 2021 yang diyakini bisa menambahkan optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik setelah ditekan pandemi Covid-19.
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.

Bisnis.com, JAKARTA – Nota keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2021 yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo berhasil membantu pergerakan nilai tukar rupiah kendati masih di berada di zona merah.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (14/8/2020) rupiah parkir di level Rp14.795 per dolar AS, terkoreksi 0,14 persen atau 20 poin. Padahal, pada pertengahan perdagangan rupiah sempat terkoresi hingga 0,6 persen atau 94 poin.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pasar menanggapi positif nota keuangan RAPBN 2021 yang diyakini bisa menambahkan optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik setelah ditekan pandemi Covid-19.

“Pasar respon positif terhadap nota itu, tadinya rupiah itu melemah 94 poin tapi menit-menit terakhir penutupan bersamaan dengan sidang itu jadi turun hanya melemah 20 poin,” ujar Ibrahim kepada Bisnis, Jumat (14/8/2020).

Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun depan berada di kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen, inflasi sebesar 3 persen, dan defisit anggaran sebesar 5,5 persen.

Selain itu, nilai tukar rupiah pada 2021 diperkirakan di kisaran Rp14.600 per dolar AS dengan tingkat bunga obligasi Surat Berharga Negara (SBN) untuk tenor 10 tahun di kisaran 7,25 persen. 

Dia menjelaskan bahwa pemerintah begitu optimistis tahun depan akan jauh lebih baik, karena untuk tumbuh tiga persen saja dinilai sudah cukup baik bagi Indonesia setelah hancur lebur pada tahun ini.

Selain itu, perkiraan nilai tukar rupiah untuk tahun depan oleh pemerintah juga sudah sesuai dengan ekspektasi pasar. Hanya, dengan perkiraan tingkat bunga SBN 10 tahun artinya Bank Indonesia berpotensi menaikkan suku bunga yang menjadi pendukung rupiah untuk bergerak menguat.

Di sisi lain, sesungguhnya nilai tukar rupiah masih bertahan di zona merah selama tujuh hari perdagangan berturut-turut kendati indeks dolar AS juga masih terperangkap di tren pelemahan.

Sepanjang pekan ini saja, rupiah telah turun 1 persen menjadi yang terlemah di antara mata uang Asia lainnya. Padahal, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan sekeranjang mata uang utama bergerak melemah 0,1 persen ke level 93,328.

Ibrahim pun menjelaskan kendati nota keuangan RAPBN 2021 menjadi katalis positif, rupiah diperkirakan masih belum akan lepas dari jeratan zona merah pada pekan depan.

Perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta seiring dengan masih tingginya kasus positif baru menjadi sentimen utama pasar yang akan menekan pergerakan nilai tukar rupiah.

“Perpanjangan PSBB masa transisi di DKI Jakarta mengakibatkan arus modal asing kembali keluar dari pasar dalam negeri  dan ini sangat disayangkan walaupun Bank Indonesia sudah berusaha untuk menstabilkan rupiah dari menurunkan suku bunga, intervensi di pasar valas, obligasi dan SUN di perdagangan DNDF,” papar Ibrahim.

Oleh karena itu, pada perdagangan pekan depan Selasa (18/8/2020) kemungkinan rupiah masih akan melemah di level Rp14.750-Rp14.850 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper