Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan, PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) berharap harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) dapat bertahan di level tinggi pada semester II/2020.
Direktur Eagle High Plantations Henderi Djunaidi mengatakan bahwa perseroan berharap dapat melanjutkan momentum perbaikan kinerja yang positif hingga akhir tahun ini seiring dengan tren kenaikan harga CPO itu.
“Perseroan dapat memanfaatkan momentum yang baik ini guna mendongkrak kinerja hingga akhir tahun dan diharapkan terus berlanjut di masa mendatang,” ujar Henderi saat paparan publik, Rabu (12/8/2020).
Adapun, Henderi menyebutkan bahwa harga CPO berhasil membaik di tengah sentimen meningkatnya permintaan, terutama China, dan menurunnya stok produksi minyak sawit, khususnya di Malaysia.
Selain itu, emiten berkode saham BWPT itu juga berharap dorongan pemerintah dalam pemanfaatan CPO sebagai bahan bakar melalui kebijakan B30 dan dipercepat hingga B100 dapat memberikan dorongan lebih kuat terhadap harga CPO karena prospek jangka panjang yang positif.
Di sisi lain, BWPT mengaku akan tetap berhati-hati dalam pengelolaan operasional dan keuangan agar tetap berjalan optimal dan berkesinambungan sehingga berhasil memanfaatkan momentum kenaikan harga itu.
Baca Juga
BWPT akan menjaga dan meningkatkan kualitas produksi tandan buah segar dan minyak kelapa sawit secara konsisten sehingga mendapatkan harga premium.
“Pengelolaan produktivitas tandan buah segar dan minyak kelapa sawit juga membutuhkan kecermatan dan strategi agar tepat dalam pemanfaatan momentum ini,” ujar Henderi.
Adapun, sepanjang paruh pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan kenaikan pendapatan 1 persen menjadi sebesar Rp1,21 triliun dibandingkan dengan semester I/2019 sebesar Rp1,2 triliun.
Selain itu, BWPT berhasil menyusutkan rugi bersih menjadi sebesar Rp416 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp491 miliar.