Bisnis.com, JAKARTA - Emas bukan satu-satunya komoditas logam mulia yang memanfaatkan momentum ketidakpastian global untuk terus berkilau. Tak mau kalah, perak juga berhasil mengilap, bahkan lebih baik daripada emas.
Berdasarkan data Bloomberg, perak di pasar spot telah bergerak menguat hingga 59,15 persen sepanjang tahun berjalan 2020. Kinerja itu jauh melampaui pergerakan harga emas yang menguat 34,01 persen sepanjang tahun berjalan 2020.
Walaupun sempat anjlok ke posisi US$12,1182 per troy ounce pada medio Maret 2020, harga perak secara perlahan tampak pulih dan di tengah memupuk kekuatan untuk bergerak lebih bullish dari posisi saat ini.
Adapun, harga perak di pasar spot pada perdagangan Senin (10/8/2020) hingga pukul 14.30 WIB berada di level US$28,41 per troy ounce. Sementara itu, harga perak berjangka untuk kontrak September 2020 di bursa Comex bergerak naik 3,61 persen ke level US$28,54 per troy ounce. Untuk diketahui, level tersebut merupakan posisi tertinggi perak dalam tujuh tahun terakhir.
Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono mengatakan bahwa penguatan emas hingga ke rekor tertinggi berhasil menyulut pergerakan perak untuk juga bergerak di zona hijau.Selama bank sentral akan melonggarkan kebijakan moneternya, perak diyakini juga masih akan melanjutkan tren penguatannya.
“Selain itu, perak juga terbantu dengan sentimen indeks manufaktur dan daya beli yang mulai pulih sehingga membantu prospek permintaan perak sebagai komoditas industri dan mendorong harga semakin tinggi,” ujar Suluh kepada Bisnis, Senin (10/8/2020).
Baca Juga
Dia menjelaskan, ruang penguatan perak masih terbuka cukup lebar dengan level resisten terdekat perak pada bulan ini berada di kisaran US$30 per troy ounce. Hal itu cukup dahsyat, mengingat pada bulan lalu, perak hanya bergerak di kisaran US$15-US$17 per troy ounce. Sementara itu, level support terdekat perak pada Agustus berada di kisaran US$25 per troy ounce.
Sementara itu, pergarakan harga emas berjangka Comex naik 0,47 persen ke posisi US$2.037 per troy ounce hingga pukul 18.19 WIB. Adapun harga emas di pasas spot terkoreksi 0,26 persen ke level US$2.030 per troy ounce.
Pada penutupan perdagangan Jumat (7/8/2020) atau Sabtu pagi WIB, harga emas spot anjlok 1,36 persen atau 27,99 poin menjadi US$2.035,55 per troy ounce. Laporan Valbury Asia Futures menyebutkan harga emas langsung turun lebih dari 2 persen setelah laporan pertumbuhan pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan
mendorong penguatan dolar AS.
"Aksi ambil untung emas terjadi, tetapi pandemi yang memburuk membuat harga tetap berada di jalur kenaikan mingguan terpanjang dalam sekitar satu dekade. Resistan di US$2065,85, support di US$2.005,35," tulis Valbury dalam riset yang dikutip Bisnis, Senin (10/8/2020).