Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terganggu Corona, Laba Bersih Jaya Konstruksi (JKON) Bisa Anjlok 75 Persen

Satu lagi emiten konstruksi yang bakal menderita akibat virus corona
PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) diprediksi bakal membukukan penurunan laba bersih akibat tertekan penyebaran virus corona.
PT Jasa Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) diprediksi bakal membukukan penurunan laba bersih akibat tertekan penyebaran virus corona.

Bisnis.com, JAKARTA— PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) berpotensi kehilangan laba bersih hingga 75 persen akibat penyebaran virus corona.

Manajemen emiten berkode saham JKON itu memperkirakan bakal terjadi penurunan pendapatan sekitar 25 persen serta laba bersih di kisaran 51 persen hingga 75 persen pada periode Mei 2020 dibanding Mei 2019. 

Melalui keterbukaan informasi, perseroan menyatakan pembatasan operasional akibat penyebaran virus corona telah mengganggu pemasukan perseroan.

“Beberapa proyek dilakukan pembatasan operasional karena mengikuti pembatasan sosial berskala besar. Perusahaan juga melakukan pengurangan layanan perawatan di bandar udara, mal, dan gedung perkantoran," demikian pernyataan manajemen dikutip dari keterangan resmi pada Minggu (19/7/2020).

Selain itu, kegiatan operasional kantor juga cukup terganggu di masa pandemi akibat virus corona, JKON melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 80 karyawan. Dengan begitu, total karyawan menjadi 2.027 dari 2.107 orang.

Manajemen menambahkan, pandemi ini tidak berdampak pada pelunasan kewajiban dan bunga utang. Untuk menjaga kelangsungan usaha, JKON telah melakukan sejumlah upaya, salah satunya adalah tetap melaksanakan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

Selain itu, JKON juga akan terus melakukan konsolidasi internal serta efisiensi biaya.serta memanfaatkan peluang yang mungkin didapat dari kebijakan keuangan negara dan stabilitas keuangan serta insentif pajak untuk penanganan dampak virus corona.

Sebelumnya, Direktur Independen Jaya Konstruksi Hardjanto Agus Priambodo mengatakan pihaknya akan mengkaji ulang potensi kontrak pada tahun ini. Hal ini terjadi setelah adanya pandemi virus corona berdampak signifikan terhadap perekonomian, termasuk terhadap kinerja emiten. 

Sepanjang kuartal I/2020, perusahaan membukukan kontrak baru senilai Rp650 miliar. Nilai tersebut baru mencapai 14,4 persen dari target kontrak baru perusahaan pada 2020 sebesar Rp4,5 triliun.

Perusahaan juga memiliki nilai kontrak bawaan senilai Rp6,65 triliun. Dengan demikian, total kontrak yang dihadapi atau orderbook perseroan sampai dengan Maret 2020 ada di kisaran Rp7,3 triliun.

"Kami masih akan terus melihat kondisi terkini untuk menetapkan target baru perusahaan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper