Kurs Jisdor Melemah ke 14.632, Rupiah Menguat Jelang Rilis Suku Bunga BI

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.632 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (16/7/2020).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp14.632 per dolar AS, melemah 16 poin atau 0,11 persen dari posisi Rp14.616 pada Rabu (15/7/2020).

Sebaliknya, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 25 poin atau 0,17 persen ke level Rp14.563 per dolar AS pukul 10.08 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (15/7/2020), nilai tukar mata uang rupiah ditutup di level Rp14.588 per dolar AS dengan pelemahan tajam sebesar 138 poin atau 0,96 persen.

Rupiah terpantau mulai bangkit menguat terhadap dolar AS ketika dibuka terapresiasi 28 poin atau 0,19 persen di level Rp14.560 pada perdagangan Kamis. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak dalam kisaran 14.560 – 14.563 per dolar AS.

Berbanding terbalik dengan rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas terdepresiasi terhadap dolar AS, antara lain baht Thailand dan dolar Singapura yang masing-masing melemah 0,4 persen dan 0,19 persen.

Sementara itu, indeks dolar, yang melacak pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang utama dunia lainnya, terpantau naik tipis 0,05 persen atau 0,049 poin ke posisi 96,130 pukul 10.01 WIB.

Menurut pakar strategi pasar berkembang senior di TD Securities Mitul Kotecha, rupiah sedikit berkonsolidasi dan mengungguli mata uang lain di Asia setelah terpukul aksi jual pada Rabu. Pasar saat ini menantikan pengumuman keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI).

“Bias keseluruhan tampaknya mengarah untuk lintasan yang lebih lemah, rupiah kurang berkorelasi dengan kinerja mata uang lain di Asia saat ini,” ujar Kotecha, dikutip dari Bloomberg.

Sebanyak 18 dari 30 ekonom dalam survei Bloomberg meramal Bank Indonesia akan memangkas suku bunga acuan 7-DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 4 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir Kamis (16/7/2020),

Sementara itu, 11 ekonom memprediksi tidak ada perubahan dan 1 lainnya memperkirakan penurunan sebesar 50 basis poin.

“Jika Bank Indonesia tidak menunjukkan komitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah atau komitmen untuk mendukung anggaran pemerintah, pelemahan mata uang ini dapat berlanjut,” tutur sebuah trader mata uang di StoneX Group, Mingze Wu.

Sumber: Bank Indonesia