Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Intiland Development Tbk (DILD) mempersiapkan upaya-upaya untuk menjaga performa keuangan di tahun 2020. Peningkatan pemasaran secara online hingga pemberian diskon menjadi strategi utama
Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono mengatakan, industri properti menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi virus corona. Banyak konsumen dan investor properti cenderung bersikap menunggu kondisi membaik dan memilih untuk menunda dulu pembelian.
“Hampir semua developer menghadapi tantangan yang cukup berat, termasuk dampak dari pandemi Covid-19. Meskipun daya beli pasar tetap ada, konsumen memilih untuk menunda pembelian atau investasi. Penjualan properti masih didominasi pasar end user, terutama di segmen menegah ke bawah,” katanya dalam paparan publik perusahaan pada Rabu (15/7/2020).
Pandemi ini membuat perusahaan harus menunda launching sejumlah proyek yang awalnya dijadwalkan untuk tahun 2020. Imbasnya, kini Intiland akan mengandalkan penjualan unit-unit pada proyek eksisting seperti Graha Natura, Serenia Hill, dan Talaga Bestari.
Archied mengatakan, pihaknya akan merilis masing-masing 1 klaster baru pada perumahan tersebut. Hal ini diharapkan dapat memacu angka pra penjualan (marketing sales) pada segmen rumah tapak (landed) sehingga dapat menjaga arus kas serta berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan.
Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan fokus pada pemasaran secara digital. Kondisi pandemi ini dinilai menjadi peluang baik bagi Intiland untuk melakukan pemasaran yang tertuju pada segmen-segmen tertentu.
Baca Juga
"Kami akan memberikan gimmick marketing sesuai dengan segmen pasar yang dituju pada sebuah proyek. Anggaran untuk marketing digital juga sudah kami siapkan agar program ini berjalan efektif," ujarnya.
Archied menambahkan, pihaknya juga akan memberikan diskon cash payment kepada para pelanggan. Potongan pembayaran tersebut, lanjutnya, berkisar antara 15 persen hingga 40 persen.
"Besaran diskon ini tergantung jenis klasternya. Akan kami upayakan seatraktif mungkin agar konsumen berminat membeli," pungkasnya.
Selain itu, DILD juga akan mulai memasarkan lahan-lahan yang dimiliki di kawasan industri Batang, Jawa Tengah. Archied mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah investor yang menyatakan ketertarikannya untuk membeli lahan di wilayah tersebut.
"Kami akan mulai pasarkan pada semester II/2020 ini karena akhir-akhir ini banyak disorot dengan kehadiran investor-investor besar. Jadi, kami akan lebih siap untuk menjual lahan di Batang," jelasnya.