Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sucor Asset Management Siap Rilis Produk Reksa Dana Baru

Sucor Asset Management bakal merilis produk reksa dana baru berjenis reksa dana campuran. Produk ini memiliki aset dasar obligasi korporasi sebesar 70 persen dan 30 persen saham
Jemmy Paul, CEO PT Sucorinvest Asset Management/Istimewa
Jemmy Paul, CEO PT Sucorinvest Asset Management/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Sucor Asset Management berencana merilis produk reksa dana anyar dalam waktu dekat. Penerbitan produk baru diharapkan bisa berkontribusi terhadap penambahan dana kelolaan manajer investasi.

Presiden Direktur Sucorinvest Asset Manajemen Jemmy Paul Wawointana mengatakan produk baru yang akan dirilis adalah reksa dana campuran berdenominasi dolar Amerika Serikat. Dia menyebut, produk tersebut akan memiliki aset dasar obligasi korporasi Indonesia dengan porsi 70 persen sedangkan sisanya aset saham.

“Kami akan launching kalau tidak Juli ini nanti awal Agustus, USD Balance Fund. Basisnya adalah obligasi korporasi Indonesia minimum 70 persen, sisanya di saham. Jadi, obligasi perusahaan Indonesia bukan luar,” jelas Jemmy dalam acara BizInsight Online bersama Sucor AM dan Bank Commonwealth secara daring, Selasa (14/7/2020).

Sejak awal tahun ini, Sucor Asset Management baru menerbitkan satu produk baru, yaitu reksa dana Sucorinvest Stable Fund. Produk ini merupakan reksa dana dengan underlying obligasi korporasi bertenor pendek yang diluncurkan pada 24 Februari 2020.

Secara umum, hingga akhir Juni 2020, perseroan telah mencatatkan dana kelolaan senilai Rp11,3 triliun. Menurut Jemmy, sejauh ini investor banyak menempatkan dananya pada produk reksa dana pasar uang dan reksa dana saham yang dikelola perseroan

Dana kelolaan dari seluruh reksa dana pasar uang di Sucor Asset Management tercatat senilai Rp7,2 triliun dalam periode berjalan.

Selain reksa dana pasar uang, investor juga disebut ramai mengakumulasikan produk reksa dana saham. Adapun, return produk reksa dana saham besutan Sucor Asset Management mengalami kenaikan seiring dengan membaiknya kinerja IHSG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper