Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat ke level 5.000 pada saat pembukaan perdagangan Rabu (8/7/2020).
Mampukah IHSG bertahan di level ini hingga akhir perdagangan, atau justru berbalik melemah?
Pada saat pembukaan pukul 09.08, IHSG meluncur hingga ke level 5.000. Jumlah transaksi mencapai 56.424 kali dengan volume saham yang beredar 835,88 juta. Dalam kurun waktu kurang dari 10 menit, nilai transaksi mencapai Rp640 miliar.
Hingga pukul 09.50 WIB, IHSG semakin perkasa dengan penguatan 1,13 persen atau 56,43 poin di level 5.043,52. Sebanyak 212 terpantau menguat, sedangkan 110 saham melemah.
Motor penggerak IHSG pagi ini adalah PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) 3,75 persen ke level Rp6.925 per saham. Lalu PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) 1,54 persen ke level Rp660 dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) 1,51 persen ke level Rp6.725.
Sementara itu yang menjadi penghambat adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) 1,83 persen dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk. (HOKI) 1,48 persen.
Baca Juga
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG masih akan cenderung bergerak menguat untuk menguji resistance 5.020 sampai dengan penutupan. Kalau pun terkoreksi IHSG kemungkinan akan menuju ke area 4.930 sampai 4.960.
Di sisi lain, Pilarmas Investindo Sekuritas menilai IHSG memiliki peluang bergerak bervariatif dengam kecenderungan melemah pada level 4.963. Adapun Reliance Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak moderat di zona positif dengan level support dan resistance masing-masing pada 4.960-5.120.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan secara histroris grafik perdagangan IHSG selalu ramai pada saat pembukaan dan penutupan sehingga tidak terlalu berpengaruh.
Maka pihaknya dan regulator tengah mengkaji pengembalian perdagangan seperti sediakala. Hal itu dimulai dari pre-opening sampai dengan pembatasan auto-reject.
“Volatilitas telah berkurang dan bila sudah disetujui akan kami kembalikan seperti sebelum pandemi. Mengubah ini akan memerlukan waktu jadi masih kami proses dengan stakeholders,” katanya Selasa (30/6/2020).