Bisnis.com, JAKARTA - Panin Asset Management berencana merilis dua produk reksa dana baru di akhir Juli 2020. Rencana peluncuran produk anyar ini semula dijadwalkan pada paruh pertama lalu.
Direktur Panin Asset Management Rudiyant mengatakan sepanjang paruh pertama tahun ini, manajer investasi kesulitan menerbitkan produk anyar. Gonjang ganjing di pasar modal, terutama saat indeks harga saham gabungan (IHSG) menyentuh titik nadir di 23 Maret 2020 membuat rencana peluncuran dibatalkan.
“Kami rencananya mau terbitkan beberapa reksa dana terproteksi, tapi batal semua. Ada yang karena sulit cari aset, ada yang asetnya sudah ada tapi batal karena pihak penerbitnya nggak jadi terbit karena undersubscribed,” jelasnya kepada Bisnis, Minggu (5/7/2020).
Namun, Panin Asset Management merasa beruntung, karena menjelang paruh kedua, kondisi pasar modal mulai stabil. Rudiyanto menyebut, secara khusus pasar obligasi sehingga Panin AM dapat mulai merealisasikan rencana penerbitan produk barunya.
Panin Asset Management bakal menerbitkan setidaknya dua produk reksa dana terproteksi di akhir Juli 2020. Kemudian menyusul beberapa produk terproteksi lainnya hingga akhir tahun nanti.
Meskipun demikian, dari sisi nilai, Rudiyanto menyebut realisasi yang dilakukan jauh di bawah rencana. Sebagai gambaran, sejauh ini nilai reksa dana terproteksi terbitan Panin Asset Management yang telah jatuh tempo mencapai Rp100 miliar. Tapi, Panin Asset Management hanya akan menerbitkan produk baru di kisaran Rp20,1 miliar.
“Kami belum berani besar-besar, tenor juga maksimal 3 tahun,” ujarnya.