Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Beli Masyarakat Meningkat, Bursa India Naik 1 Persen

Indeks S&P BSE Sensex terpantau naik 1 persen ke posisi 36.388,5 hingga pukul 09.58 waktu Mumbai, India, atau 11.28 WIB.
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com
Gedung National Stock Exchange (NSE) di Mumbai, India./nseindia.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pasar saham India dbuka menguat seiring dengan rilis data ekonomi yang positif serta datangnya musim hujan yang akan meningkatkan permintaan barang di wilayah pedesaan.

Berdasarkan laporan dari Bloomberg pada Senin (6/7/2020), indeks S&P BSE Sensex terpantau naik 1 persen ke posisi 36.388,5 hingga pukul 09.58 waktu Mumbai, India, atau 11.28 WIB. Hasil positif juga terjadi pada indeks Nifty 50 yang naik 1,2 persen.

Sebanyak 17 dari 19 indeks subsektor yang dikumpulkan oleh BSE Ltd mengalami kenaikan yang mayoritas dimotori oleh pergerakan saham sektor perbankan.

HDFC Bank Ltd menjadi salah satu saham penggerak indeks hari ini dengan kenaikan 2,8 persen diikuti oleh IndusInd Bank Ltd yang melonjak 3,7 persen. Sementara itu, Bajaj Auto Ltd. Bmenjadi pemberat pergerakan bursa India dengan koreksi 1,1 persen.

Indeks Sensex bergerak menuju level tertingginya dalam empat bulan meskipun dibayangi lonjakan kasus positif virus corona yang tetap tinggi. Saat ini, India telah melewati Rusia dan menempati posisi ketiga negara dengan jumlah kasus positif terbesar di dunia.

Salah satu sentimen positif pasar India adalah kenaikan indeks manufaktur pada bulan Juni yang tercatat pada 33,7 setelah sempat anjlok di level 5,4 pada April lalu.

Selain itu, musim hujan yang mulai datang dan paparan virus corona yang mulai berkurang turut meningkatkan daya beli masyarakat di wilayah pedesaan India. Hal tersebut terbukti dari laporan Escorts Ltd yang menyatakan adanya lonjakan permintaan terhadap traktor pada bulan lalu.

“Pergerakan angin muson membawa kabar baik untuk India yang didukung oleh kenaikan permintaan terhadap barang-barang seperti pupuk, sepeda motor, dan traktor,” jelas A. K. Prabhakar, Head of Research di IDBI Capital Markets.

Prabhakar juga menyarankan para investor untuk tetap memegang uang tunai sekitar 30 persen hingga 40 persen dari keseluruhan portofolio investasinya. Menurutnya, akan ada peluang bagi investor untuk melakukan pembelian saham pada harga yang rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper