Bisnis.com,JAKARTA— Harga empat saham perbankan BUMN menguat pada awal sesi perdagangan Senin (6/7/2020) sekaligus membawa indeks harga saham gabungan menembus level 5.000.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) langsung tancap gas sejak awal sesi perdagangan. Dibuka stagnan Rp5.000, laju emiten berkapitalisasi Rp236,83 triliun itu terbang 1,50 persen ke level Rp5.075 hingga pukul 10:00 WIB.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) mengekor ke zona hijau. Laju saham perseroan menguat 1,22 persen ke level Rp1.245.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) turut menguat 1,32 persen ke level Rp4.620. Bank yang pernah menjadi bank sentral itu mengawali sesi perdagangan dengan langsung menguat 30 poin ke level Rp4.590.
Emiten perbankan BUMN dengan kapitalisasi pasar terbesar, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga melenggang ke zona hijau sejak awal sesi Senin (6/7/2020). BBRI tancap gas menguat 20 poin pada pembukaan ke level Rp3.070.
Sampai dengan pukul 10:00 WIB, BBRI menguat 0,33 persen ke level Rp3.060. Pergerakan emiten berkapitalisasi Rp377,44 triliun itu dibayangi oleh tekanan aksi jual senilai Rp62,88 miliar.
Baca Juga
Akhir pekan lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan akan mempertajam fokus masing-masing bank pelat merah. Strategi itu lebih dipilih dibandingkan dengan pembentukan holding yang diusung menteri terdahulu.
Erick menginginkan setiap bank tetap sehat dan berfokus pada segmen pasar tertentu. Pihaknya menilai baru tiga bank BUMN yang memiliki fokus pasar jelas.
Selain penajaman empat bank BUMN, dia juga berencana melakukan penggabungan usaha antara unit usaha syariah maupun anak usaha bank syariah milik perbankan pelat merah. Ada tiga bank syariah yang sudah melakukan spin off dari induknya yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank Mandiri Syariah, dan PT Bank BNI Syariah.