Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPEC+ Pangkas Produksi, ICP Juni Jadi US$36,68 per Barel

OPEC+ sepakat untuk melanjutkan pemangkasan produksi, sehingga menyebabkan ICP Juni 2020 naik sebesar US$11,01 per barel dari US$25,67 per barel menjadi US$36,68 per barel.
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg
Ilustrasi. Tanki penimbunan minyak./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Juni 2020 yang meningkat dibandingkan Mei 2020 turut mempengaruhi rata-rata ICP minyak mentah Indonesia.

Berdasarkan perhitungan Formula, ICP Juni 2020 naik sebesar US$11,01 per barel dari US$25,67 per barel menjadi US$36,68 per barel. Peningkatan juga dialami ICP SLC sebesar US$11,60 per barel, dari US$27,44 per barel menjadi US$39,04 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan peningkatan harga minyak mentah utama internasional ini, antara lain disebabkan kesepakatan OPEC+ untuk melanjutkan pemangkasan produksi dengan angka penurunan sebesar 9,7 juta barrel oil per day (bopd) sampai dengan Juli 2020.

"OPEC+ juga memastikan tingkat kepatuhan para anggotanya dalam mendukung pemangkasan produksi sesuai dengan kuota masing-masing negara," kata Tim Harga dalam siaran pers, Jumat (4/7/2020).

Faktor lainnya adalah penurunan ekspor minyak mentah Rusia pada bulan Juni 2020, mencapai angka terendah dalam 10 tahun terakhir.

Selain itu, IEA (International Energy Agency) melalui laporan Juni 2020, memperkirakan permintaan minyak mentah pada 2020 sebesar 91,7 juta bopd, dengan peningkatan yang melebihi ekspektasi pasar yaitu sebesar 500 ribu bopd dibandingkan dengan perkiraan Mei 2020.

Hal tersebut dihasilkan dari peningkatan permintaan BBM di beberapa kota besar dunia yang telah kembali mencapai level permintaan pada tahun lalu, seiring dengan pelonggaran kebijakan lockdown pada beberapa wilayah di dunia.

Lebih lanjut Tim Harga memaparkan, OPEC melalui laporan Juni 2020, menyampaikan bahwa perkiraan produksi minyak mentah dari negara-negara Non OPEC pada tahun ini sebesar 61,8 juta bopd, menurun sebesar 3,8 ribu bopd dibandingkan perkiraan Mei 2020, seiring dengan penurunan produksi beberapa negara, seperti Rusia, Oman, Meksiko, Kazakhstan dan Azerbaijan.

"Disampaikan pula bahwa terjadi penurunan penggunaan oil rig di AS sebesar 71 persen [690 unit] selama tahun ini, menjadi 279 oil rig, seiring dengan tidak diproduksikannya sumur-sumur minyak akibat rendahnya harga minyak, penurunan permintaan minyak dan keterbatasan tangki penyimpanan minyak mentah," tambah Tim Harga.

Kenaikan harga minyak mentah internasional juga disebabkan laporan Energy Information Administration (EIA) mengenai penurunan stok produk gasoline AS pada bulan Juni 2020 sebesar 2,5 juta barel menjadi sebesar 255,3 juta barel dibandingkan dengan Mei 2020.

Terakhir, peningkatan Purchasing Managers' Index (PMI) AS dan beberapa negara Eropa yang meningkatkan sentimen positif pasar terkait perbaikan ekonomi global.

Adapun, untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh berkurangnya pasokan minyak Arab Saudi dan Irak di Asia seiring peningkatan kepatuhan anggota OPEC+ atas kesepakatan pemangkasan produksi.

Alasan lainnya, kenaikan tingkat pengolahan kilang di Cina dan Korea Selatan, perbaikan permintaan minyak mentah yang cukup signifikan di Cina dan India, serta sejumlah negara di Asia mulai melonggarkan kebijakan lockdown untuk menggerakkan kembali perekonomian.

Selengkapnya perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama internasional sebagai berikut:

- Dated Brent naik sebesar US$11,09 per barel dari US$28,98 per barel menjadi US$40,07 per barel.

- WTI (Nymex) naik sebesar US$9,78 per barel dari US$28,53 per barel menjadi US$38,31 per barel.

- Basket OPEC naik sebesar US$11,82 per barel dari US$25,17 per barel menjadi US$36,99 per barel.

- Brent (ICE) naik sebesar US$8,36 per barel dari US$32,41 per barel menjadi US$40,77 per barel.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper