Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak mengalami konsolidasi di tengah lockdown California dan berkurangnya stok Amerika Serikat.
Pada perdagangan Kamis (2/7/2020) pukul 10.11 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Agustus 2020 naik 0,03 persen menuju US$39,83 per barel.
Adapun, minyak Brent kontrak September 2020 naik 0,02 persen menuju US$42,04 per barel.
Laporan Monex Investindo Futures (MIFX) menyebutkan harga minyak tergelincir dalam perdagangan awal Kamis (2/7/2020) setelah California menerapkan kembali beberapa tindakan karantina wilayah atau lockdown.
Hal ini memicu kekhawatiran kebangkitan kembali kasus Covid-19 yang akan menghambat pemulihan permintaan bahan bakar.
"California kembali melakukan penguncian dengan melarang makan di restoran dalam ruangan di banyak negara bagian, menutup bar dan meningkatkan penegakan jarak sosial dan langkah-langkah lain ketika infeksi Covid-19 melonjak," paparnya, Kamis (2/7/2020).
Baca Juga
Harga minyak naik di sesi sebelumnya setelah data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 7,2 juta barel dari rekor tertinggi pekan lalu. Namun, analis mencatat data juga menunjukkan stok bensin naik karena peningkatan tajam impor.
Data EIA menunjukkan bahwa impor bensin mencapai level tertinggi sejak Agustus lalu dan memuncak paling tinggi secara musiman dalam sembilan tahun.
Monex memprediksi harga minyak WTI berpotensi turun menguji level support US$38,55 selama harga tidak mampu menembus level resistan di US$40,30.