Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Nantikan Data Tenaga Kerja, Bursa Eropa Menguat

Indeks Stoxx Europe 600 langsung melonjak lebih dari 1 persen di awal perdagangan. Saham perbankan dan perusahaan perjalanan jadi pendorong.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/7/2020) sejalan dengan ekspektasi data tenaga kerja AS yang menambah momentum dari perkembangan positif vaksin virus corona.        

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menguat 1,11 persen atau 4,02 poin ke level 365,21 pada pukul 09.31 waktu London, didorong oleh penguatan saham perbankan dan perusahaan perjalanan.

Sementara itu, kontrak pada indeks S&P 500 juga menguat, beberapa jam sebelum laporan tenaga kerja Juni yang datang sehari lebih awal karena pasar akan tutup karena hari libur pada 4 Juli. Ekonom memperkirakan kenaikan 3 juta pekerjaan.

Sentimen positif juga datang dari uji klinis vaksin virus corona yang dilakukan oleh Pfizer Inc. dan BioNtech SE. Sentimen tersebut mengimbangi laporan dari negara bagian California dan Arizona yang melaporkan lonjakan kasus positif virus corona yang tertinggi.

Sementara itu, Kongres AS telah mengesahkan sanksi kepada bank yang melakukan bisnis dengan otoritas pemerintah China yang terlibat dalam pengekangan demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong. Hubungan AS dan China kian memburuk semenjak penandatangan perjanjian dagang fase pertama dilakukan pada Januari lalu.

Para pelaku pasar juga memperhatikan sentimen dari pertemuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Sejumlah tokoh pada pertemuan tersebut menyatakan perekonomian dunia masih membutuhkan dukungan untuk beberapa waktu.

"Ada tensi yang bersifat permanen antara kesehatan perekonomian dan kesehatan dari masyarakat. Ini akan menjadi pemikiran yang mempengaruhi pergerakan saham dalam beberapa pekan atau beberapa bulan mendatang," jelas Global Market Strategist di JPMorgan Asset Management David Lebovitz, seperti dikutip Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper