Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan pergerakannya di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (30/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh level 4.918,94 dengan kenaikan 17,12 poin atau 0,35 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (29/6/2020), IHSG berakhir di level 4.901,82 dengan koreksi tipis 0,05 persen atau 2,27 poin.
Indeks mulai bangkit dari zona merah dengan menanjak 0,74 persen atau 36,08 poin ke level 4.937,90 pada Selasa pukul 9.01 WIB. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak dalam kisaran 4.894,12 – 4.939,84.
Sebanyak 7 dari 9 sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (+2,33 persen) dan pertanian (+1,29 persen). Adapun, sektor infrastruktur dan tambang masing-masing turun 2,02 persen dan 0,11 persen.
Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 193 saham menguat, 180 saham melemah, dan 320 saham stagnan.
Baca Juga
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 0,99 persen dan 1,67 persen menjadi pendorong utama IHSG pada akhir sesi I.
Indeks saham lainnya di Asia ikut bergerak positif antara lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing naik tajam 1,22 persen dan 1,75 persen.
Kemudian, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,58 persen dan 1,08 persen, Hang Seng Hong Kong menanjak 0,89 persen, serta indeks Kospi Korea Selatan melonjak 1,90 persen pukul 11.51 WIB.
Di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Times Singapura menguat 1,15 persen, indeks FTSE Malay KLCI naik 0,76 persen, dan indeks SE Thailand menanjak 1,39 persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI All Country World telah menguat sekitar 18 persen sepanjang kuartal ini. Penguatan itu terjadi meskipun angka kematian akibat pandemi Covid-19 melampaui 500.000 orang dan kasus infeksi menembus 10 juta di seluruh dunia.
"Tidak jelas bagaimana arah pergerakan virus corona,” ujar co-founder dan kepala riset di Fundstrat Global Advisors Tom Lee, seperti dikutip dari Bloomberg.
“Tapi saya juga berpikir seiring dengan masuknya akhir kuartal, ada sedikit penyeimbangan kembali. Jadi saya seperti yang berpandangan bahwa pelemahan apapun akan berumur pendek. Saya pikir Juli akan menjadi bulan yang kuat untuk saham,” ungkap Lee.
Sementara itu, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak market global maupun regional yang sedang terjadi, fluktuasi nilai tukar rupiah, serta harga komoditas.
Momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek.
“Hari ini peluang IHSG untuk kembali terkonsolidasi masih cukup besar dalam rentang 4.789 - 4.971,” tulis William dalam riset harian yang diterima Bisnis.
Di pasar mata uang, rupiah terpantau melemah 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.285 per dolar AS pukul 11.04 WIB, setelah dibuka menguat 75 poin atau 0,53 persen dilevel Rp14.170 per dolar AS.