Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja reksa dana sepanjang Juni 2020 cenderung moncer seiring dengan pemulihan indeks harga saham gabungan (IHSG) dan indeks obligasi.
Berdasarkan data Infovesta Utama per 26 Juni 2020, seluruh jenis reksa dana berhasil mencatatkan kinerja positif selama bulan Juni. Adapun reksa dana saham menjadi pencetak imbal hasil tertinggi sebesar 3,79 persen. Kinerja moncer reksa dana saham tersebut seiring dengan kinerja IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 3,17 persen atau naik 2,38 persen dari bulan sebelumnya.
Adapun reksa dana pendapatan tetap juga membukukan kinerja yang positif meski sedikit turun dibandingkan bulan sebelumnya. Reksa dana berbasis obligasi ini mencetak return 1,44 persen.
Dalam periode yang sama, indeks obligasi yang tercermin dari Infovesta Government Bond Index (IGBI) dan Infovesta Corporate Bond Index (ICBI) sama-sama mencatatkan kinerja positif sebesar 1,30 persen dan 0,46 persen.
Kinerja reksa dana campuran juga turut terkerek dengan adanya tren positif ini. Reksa dana campuran tercatat mampu menorehkan imbal hasil 2,7 persen per 26 Juni 2020. Sementara reksa dana pasar uang mencatatkan kinerja yang cenderung stagnan meski masih terus positif, yakni dengan return 0,35 persen.
Menurut tim riset Infovesta, selain fase new normal yang memberikan sentimen positif, para pembuat kebijakan yang memberikan stimulus keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satu stimulus tersebut seperti yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menurunkan tingkat suku bunga BI 7 Days Reverse Repo menjadi 4,25 persen pada 18 Juni 2020 lalu.
Baca Juga
“Ini turut memberikan dampak positif terhadap investasi khususnya pada reksa dana pendapatan tetap,” tulis tim riset Infovesta dalam publikasinya, seperti dikutip Bisnis, Senin (29/6/2020).
Lebih lanjut, Infovesta mengemukakan bahwa hal ini memberikan sinyal positif bagi investor untuk kembali masuk ke dalam investasi reksa dana meski investor masih cenderung berhati-hati karena adanya ketidakpastian akibat ketegangan antara Amerika Serikat dan China maupun Eropa.
Infovesta meyakini kinerja reksa dana dapat terus mengalami pemulihan lebih lanjut apabila didukung dengan kepercayaan investor p di Indonesia serta isu yang memberikan sentimen positif dari dalam maupun luar negeri.
Adapun bagi investor yang mencari alternatif investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi daripada deposito, Infovesta menyarankan investor dapat mulai masuk kembali ke dalam investasi reksa dana yang disesuaikan dengan toleransi risiko yang dimiliki.