Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fajrin Ungkap Proyeksi Ekonomi Digital Indonesia dari Temasek, Tembus Rp1.500 Triliun!

Fajrin menggambarkan proyeksi untuk ekonomi digital Indonesia pada 2025 dengan melansir data yang dikeluarkan oleh Temasek Holdings.
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Ririek Adriansyah (dari kiri) berbincang dengan Direktur Digital Business Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Wholesale & International Service Dian Rachmawan dan Direktur Consumer Service FM Venusiana R seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Ririek Adriansyah (dari kiri) berbincang dengan Direktur Digital Business Muhammad Fajrin Rasyid, Direktur Wholesale & International Service Dian Rachmawan dan Direktur Consumer Service FM Venusiana R seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) Fajrin Rasyid mengungkapkan potensi ekonomi digital Indonesia masih sangat besar.  

Fajrin menggambarkan proyeksi untuk ekonomi digital Indonesia pada 2025 dengan melansir data yang dikeluarkan oleh Temasek Holdings.

Perusahaan induk badan usaha milik negara (BUMN) Singapura itu memperkirakan ekonomi digital Indonesia akan tembus US$133 miliar atau lebih dari Rp1.500 triliun dalam lima tahun mendatang.

Dia mengatakan Temasek membuat riset sebanyak tiga kali yakni pada 2015, 2017, dan 2019. Dalam setiap risetnya, proyeksi ekonomi digital Indonesia selalu diperbarui.

“Dari US$80 miliar, US$100 miliar, kemudian US$133 miliar,” jelasnya dalam seminar daring, Jumat (26/6/2020).

Fajrin menjelaskan bahwa revisi itu berarti ekonomi digital Indonesia berjalan atau berkembang lebih cepat dari yang diduga sebelumnya. Fakta itulah yang menurutnya terjadi dengan ekonomi digital di Indonesia.

“Sehingga transformasi digital adalah sebuah keharusan,” imbuhnya.

Fajrin juga sempat bercerita tentang pengalamannya saat pertama kali diangkat menjadi Direktur Digital Business Telkom Indonesia pada Jumat (19/6/2020). Saat itu, banyak yang mengucapkan selamat. Akan tetapi, pria yang sebelumnya menjabat Presiden sekaligus Co-Founder Bukalapak itu mengaku juga mendapatkan keluhan.

“Hari Jumat kemarin ketika ditunjuk jadi Direktur Telkom, saya menerima banyak ucapan selamat dan saya menerima banyak complain.”

Curhatan itu dikeluarkannya ketiga menjelaskan aspek transformasi digital di emiten berkode saham TLKM itu. Menurutnya, terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan hal tersebut

Poin pertama yang dijabarkan yakni transformasi proses operasional yang berjalan di perseroan. BUMN maupun perusahaan pada umumnya sudah memiliki proses yang berjalan menggunakan digital untuk efisiensi.

Selanjutnya, costumer experience. Hal itu menyangkut pola konsumen yang menjadi semakin instan dalam 10 tahun terakhir.

“Sosial media membuat jarak orang dengan brand semakin dekat,” paparnya.

Aspek selanjutnya dalam tranformasi digital TLKM yakni transforming business model. Artinya, ekspansi ke bisnis baru yang belum ada dan menjadi ada dengan adanya digital.

“Banyak sekali industri baru bermunculan karena digital,” tuturnya.

Dia menambahkan TLKM melihat digital menjadi tiga elemen yakni konektivitas digital, platform digital, dan layanan digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper