Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan Depan, Mampukah IHSG Bertahan di Zona Hijau?

Secara teknikal, laju IHSG diperkirakan akan berada di zona positif pada pekan ini. IHSG akan menguji level psikologis 5.000 yang sepanjang pekan ini gagal digapai.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada pekan depan diproyeksi bertahan di zona hijau. IHSG disebut akan menguji level psikologis 5.000 setelah ditutup menguat 17.03 poin ke level 4.942,27 pada perdagangan Jumat (19/6/2020).

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan di sisi lain pergerakan IHSG juga cenderung moderate dengan support resistance di level 4.930-5.170.

"Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya ANTM, HRUM, INTP, MIKA, PTBA, SMGR, SMRA," jelasnya, Sabtu (20/6/2020).

Sementara itu, Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatra Utara Gunawan Benjamin meprediksikan pada pekan depan, pasar akan berfluktuasi dengan sejumlah sentimen yang sulit diprediksikan terjadi.

Namun, lanjutnya, sentimen penyebaran Covid-19 akan tetap mendominasi pasar. Oleh karena itu, volatilitas di pasar keuangan dinilai masih tetap tinggi.

Menutup perdagangan pada Jumat (19/6/2020), IHSG ditutup menguat di level 4.942,27 atau naik 0.34 persen. Kinerja IHSG membaik meskipun terlihat terkonsolidasi di bawah level psikologis 5000.

Sejumlah sentimen positif di pasar yang menjadi kabar baik yakni China akan membeli lebih banyak produk pertanian dari AS. Setelah terjadi pembicaraan antara AS dan China di Hawai.

Kebijakan tersebut memberi gambaran positif terkait dengan kemungkinan meredanya tensi hubungan kedua negara. Setelah sebelumnya banyak analisis yang menyatakan bahwa penjualan porduk pertanian di AS akan lebih banyak menguntungkan Presiden Trump disaat menjelang pemilihan.

Sementara itu, mata uang rupiah diperdagangkan melemah di level Rp14.100 per dolar AS.  US Dolar. Selama sesi perdagangan Rupiah sempat melemah di kisaran level 14.175 per US Dolar. Menjelang sesi perdagangan sore, Rupiah mampu berbalik mengurangi kerugiannya.

Pada akhir perdagangan kinerja pasar keuangan tanah air masih mampu menghadapi tekanan eksternal seiring memanasnya masalah geopolitik di banyak negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper