Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. tercatat sebagai saham yang paling aktif ditransaksikan dalam perdagangan sepekan, 15-19 Juni 2020. Pada pekan yang sama, Telkom menggelar rapat umum pemegang saham yang menentukan pembagian laba bersih untuk dividen dan perubahan pengurus.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, perdagangan saham Telkom mencapai 121.267 kali dengan volume 1,36 miliar lembar senilai Rp4,37 triliun. Posisi Telkom disusul saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Bank Central Asia Tbk. di urutan kedua dan ketiga.
Secara umum total perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada pekan ini mencapai 41,89 miliar lembar dengan nilai transaksi Rp39,62 triliun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam sepekan terakhir ditutup menguat 1,27 persen ke posisi 4.942,27.
Dalam sepekan, saham Telkom naik 8,25 persen. Kenaikan saham Telkom turut menopang pergerakan indeks di mana saham Telkom menjadi konstituen. Misal, indeks LQ45 (2,04 persen), Bisnis-27 (1,4 persen), dan SMInfra18 (4,10 persen).
Sementara itu, pada perdagangan Jumat (19/6/2020), hari di mana perseroan menggelar RUPS, saham Telkom ditutup stagnan di level 3.280. Adapun selama empat sesi, saham Telkom terus menguat menjelang RUPS. Adapun RUPS akhirnya menyetujui pembagian dividen sebesar Rp15,26 triliun atau Rp154,06 per saham.
Jumlah tersebut merupakan 81,78 persen dari laba bersih TLKM pada tahun buku 2019 yang mencapai Rp18,03 triliun. Besaran dividen tersebut terdiri atas 60 persen dividen tunai dan 21,78 persen dividen spesial.
RUPS juga menyetujui pengangkatan Co Founder sekaligus Presiden Direktur Bukalapak M. Fajrin Rasyid sebagai Direktur Digital Business Telkom. Kabar penunjukkan Fajrin sudah mencuat di kalangan pelaku pasar. Terlebih, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan 'kode' akan ada direktur berusia di bawah 40 tahun yang menghuni dewan direksi Telkom.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perseroan memang berencana terus menggenjot layanan digitalnya, sehingga dibutuhkan sosok yang memahami dan memiliki kompetensi di industri digital.
“Dan yang dipilih pemegang saham adalah Mas Fajrin ini. Jadi kalau kabinet punya ‘Mas Menteri’, kami punya ‘Mas Direktur’,” ujar Ririek dalam konferensi pers via layanan streaming, Jumat (19/6/2020) malam