Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga BI Turun, Rupiah Untung atau Buntung?

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pemangkasan suku bunga acuan telah sesuai dengan ekspektasi pasar. Dia berharap dengan begitu, nilai tukar garuda dapat menguat karena telah mendapatkan sentiment positif.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Penurunan suku bunga 25 basis poin menjadi 4,25 persen oleh Bank Indonesia menuai respon beragam dari kalangan analis.

Pada penutupan perdagangan Kamis (18/6/2020) nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp14.077 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,055 poin atau 0,06 persen ke level 97,103 pada pukul 14.59 WIB.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pemangkasan suku bunga acuan telah sesuai dengan ekspektasi pasar. Dia berharap dengan begitu, nilai tukar garuda dapat menguat karena telah mendapatkan sentimen positif.

“Penguatan sampai dengan Rp13.000 masih terbuka lebar tapi sepertinya tidak akan reli karena ada beberapa sentimen negatif dari eksternal,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (18/6/2020).

Ariston menegaskan saat ini laju rupiah meniti di atas lereng karena masih sangat rentan dengan faktor eksternal. Pasalnya pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus Covid-19 gelombang kedua yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi.

Selain itu, ketegangan geopolitik regional di Asia antara Korea Utara dan Korea Selatan serta Tiongkok dan India juga bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS.

Meski demikian, untuk saat ini Ariston melihat pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk kenormalan baru di Indonesia.

“Saat ini dari luar masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis. Namun kalau new normal berhasil dalam artian ekonomi aktif dan pandemi terkontrol, rupiah mungkin bisa menguat ke Rp13.500 dalam jangka pendek,” katanya.

Di sisi lain, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Suabi menilai pemangkasan suku bunga akan memberikan sentimen negatif bagi nilai tukar nasional. Menurutnya penurunan suku bunga yang tidak selaras dengan penurunan suku bunga kredit kurang menarik bagi dunia usaha maupun rumah tangga.

Ibrahim menilai hal itu tidak akan memberikan dorongan bagi pasar untuk mengambil pinjaman, sehingga mengakibatkan roda perekonomian kembali stagnan.

“Suku bunga kredit tidak diturunkan mengakibatkan arus modal asing yang tadinya membanjiri pasar dalam negeri berangsur-angsur kembali keluar, sehingga upaya penurunan suku bunga Bank Indonesia sore ini direspon negatif oleh pasar,” katanya.

Adapun pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang garuda ditutup menguat tipis sebesar 5 poin di level Rp14.077. Ibrahim memprediksikan dalam perdagangan besok rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun ditutup menguat tipis di kisaran Rp14.040 sampai Rp14.110.

Adapun tahun ini, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya akan berada di kisaran 0,9 persen sampai 1,9 persen turun dari proyeksi sebelumnya yaitu 2,3 persen. Pada 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan melonjak ke kisaran 5 persen - 6 persen.

Hal itu tidak menutup kemungkinan bagi Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Ini karena tekanan inflasi domestik yang rendah, tekanan eksternal yang mereda, dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih lanjut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper