Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan harga saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. memanas dalam sepekan terakhir atau menjelang berlangsungnya agenda rapat umum pemegang saham tahunan.
Emiten telekomunikasi milik negara bersandi TLKM itu akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Jumat (19/6/2020). Dua agenda yang menjadi sorotan yakni penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2019 serta perubahan susunan pengurus perseroan.
TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.
Perseroan dengan kapitalisasi pasar Rp330,87 triliun itu dikenal royal dalam membagikan dividen. Tahun lalu, TLKM memutuskan membagikan dividen 90 persen dari laba bersih tahun buku 2018.
Konstituen indeks IDX High Dividen 20 itu konsisten dalam urusan dividend payout ratio (DPR). Rasio pembayaran dividen di atas 70 persen dalam 3 tahun terakhir.
Jelang RUPST akhir pekan ini, laju saham TLKM terus menanjak di pasar saham. Pergerakan telah menguat 8,44 persen dalam sepekan ke level Rp3.340 hingga akhir perdagangan sesi pertama, Kamis (18/6/2020).
Baca Juga
Hari ini, saham TLKM melonjak 4,05 persen atau 130 poin ke Rp3.340. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp330,87 triliun.
Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, J.P. Morgan menilai TLKM mencatkan kinerja yang lemah untuk kuartal IV/2019. Pendapatan lebih lunak dari ekspektasi kemungkinan besar disebabkan beberapa proyek yang mungkin tidak selesai pada akhir tahun lalu.
J.P. Morgan mengantisipasi tren pendapatan TLKM tetap melunak pada semester I/2020. Peringkat yang disematkan untuk perseroan adalah overweight (OW).
“OW kami di TLKM adalah didasarkan pada keuntungan pasar akibat Covid-19,” tulis J.P Morgan melalui riset yang dikutip, Kamis (18/6/2020).
J.P Morgan meyakini TLKM memiliki keunggulan kompetitif struktural dengan operasi yang terintegrasi. Perseroan juga memiliki keunggulan signifikan dalam mobile broadband dan jaringan telepon tidak bergerak yang lebih komprehensif.
“Penetrasi fixed broadband yang meningkat mendukung pertumbuhan yang kuat potensial dalam fixed-line services. Keuntungan pangsa pasar yang berkelanjutan dan pengiriman pendapatan cenderung menjadi katalis utama untuk saham TLKM,” jelas J.P Morgan.
J.P Morgan menargetkan harga saham TLKM menembus level Rp4.100 akhir 2020. Beberapa risiko yang digarisbawahi terhadap peringkat dan target harga yakni regulasi yang tidak menguntungkan, persaingan tarif data, serta kenaikan premi risiko untuk Indonesia.
Konsensus analis Bloomberg menunjukkan target harga saham TLKM dalam dua bulan berada di level Rp4.065,36. Sebanyak 35 dari total 37 analis merekomendasikan beli saham perseroan dan 2 sisanya merekomendasikan hold.