Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Emas Masih Positif, Hartadinata (HRTA) Bakal Luncurkan Produk Jumbo

Chief Executive Officer Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan bahwa perseroan akan segera meluncurkan produk logam mulia dengan ukuran hingga 500 gram pada kuartal III/2020. Adapun, hingga saat ini ukuran logam mulia yang tersedia oleh perseroan baru mencapai ukuran 10 gram.
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto memperlihatkan koleksi perhiasan emas di toko emas ACC, di Blok M Square, Jakarta, Selasa (5/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen perhiasan, PT Hartadinata Abadi Tbk., gencar mendiversifikasi produk ke logam mulia sebagai salah satu upaya menghadapi Covid-19.

Chief Executive Officer Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan bahwa perseroan akan segera meluncurkan produk logam mulia dengan ukuran hingga 500 gram pada kuartal III/2020. Adapun, hingga saat ini ukuran logam mulia yang tersedia oleh perseroan baru mencapai ukuran 10 gram.

Diversifikasi produk itu dilakukan untuk menangkap permintaan emas untuk investasi sehingga dapat mengimbangi potensi pelemahan permintaan emas untuk gaya hidup, seperti perhiasan.

“Kami akan lengkapi lini produk dengan logam mulia, karena di situasi sekarang [masyarakat] inginnya mencari sesuatu yang aman untuk masa mendatang terutama dari sisi investasi,” ujar Sandra saat media briefing, Rabu (17/6/2020).

Ke depan, perseroan juga akan meluncurkan logam mulia dengan ukuran kecil, mulai dari 0,1 gram yang dapat dijangkau oleh konsumen tidak memiliki modal besar untuk berinvestasi emas.

Selain itu, emiten berkode saham HRTA itu akan menyediakan produk perhiasan dengan kadar lebih rendah sehingga dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.


MOMENTUM LEBARAN

Di sisi lain, perseroan mengaku terdapat pelemahan penjualan pada periode lebaran tahun ini. Padahal, umumnya lebaran menjadi momentum puncak penjualan emas setiap tahunnya.

Sandra mengatakan bahwa terdapat penurunan penjualan perhiasaan hingga 40 persen pada periode lebaran tahun ini dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.

Namun, penjualan perhiasan yang lebih sepi pada lebaran tahun ini telah diantisipasi oleh perseroan dengan pameran tunggal yang diselenggarakan perseroan pada akhir Maret.

Penjualan dari pameran tersebut dapat mengimbangi lemahnya penjualan di lebaran sehingga secara keseluruhan penjualan perhiasan yang dikantongi perseroan tahun berjalan tidak berubah signifikan.

Selain itu, perseroan juga dapat mengimbangi pelemahan daya beli perhiasaan oleh konsumen dari lini bisnis perseroan lainnya, yaitu di jaringan gadai. Hal itu dikarenakan beberapa konsumen menggunakan momentum itu untuk menggadaikan emas agar dapat memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

“Pada lebaran 2019, mungkin turun sampai 40 persen dibandingkan dengan lebaran 2018 khusus untuk penjualan perhiasaan, tapi di periode itu kami juga boost di produk logam mulianya,” jelas Sandra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper