Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melonjak 1,25 Persen, Ikuti Tren Bursa Asia

Pada pukul 09.00 WIB, terpantau indeks naik 1,25 persen menjadi 4.876,64. Sejumlah 92 saham menguat, 11 saham melemah, dan 23 saham stagnan.
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di depan patung banteng di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Selasa (16/6/2020).

Pada pukul 09.00 WIB, terpantau indeks naik 1,25 persen menjadi 4.876,64. Sejumlah 92 saham menguat, 11 saham melemah, dan 23 saham stagnan.

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan ketakutan DJIA akan turun tajam akibat gelombang kedua Covid-1919 ternyata tidak terbukti. Justru yang terjadi sebaliknya, setelah The Fed mengatakan akan mulai membeli obligasi korporasi individu, DJIA kembali ditutup menguat sebesar +0.62% semalam.

Hal itu berpotensi menjadi sentimen positif bagi perdagangan Selasa ini di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban akibat Covid-19.

Lebih lanjut, berlanjutnya penguatan beberapa harga komoditas seperti Crude Oil naik +1.37%, Coal +1.23% & Nikel +1.02% berpotensi mendorong naik saham-saham dibawah komoditas tersebut dalam perdagangan Selasa ini.

“IHSG diprediksi bergerak di rentang 4.778 – 4.860,” paparnya.

Sementara itu, Bursa Asia berhasil rebound dari penurunan terbesarnya sejak Maret lalu seiring dengan kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang mendorong optimisme investor ditengah gelombang kedua kenaikan angka kasus positif virus corona.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (16/6/2020), indeks S&P/ASX 200 Australia memimpin reli positif bursa Asia pagi ini dengan penguatan 2,8 persen disusul indeks Kospi Korea Selatan sebesar 2,6 persen. Sementara itu, kenaikan juga diikuti oleh indeks Topix Jepang sebanyak 2,3 persen.

Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong juga turut menikmati penguatan ini sebesar 1,7 persen Adapun indeks berjangka S&P 500 juga naik 0,7 persen hingga pukul 09.13 waktu Tokyo, Jepang.

Faktor kenaikan bursa Asia didorong oleh kebijakan The Fed yang memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah. Pembelian obligasi ini akan dilakukan melalui program Secondary Market Corporate Credit Facility.

Sebelum digunakan untuk membeli obligasi korporasi, program ini kebanyakan melakukan pembelian exchange-traded funds. The Fed mengatakan program ini akan mengikuti indeks pasar obligasi korporasi AS yang juga telah dirancang secara kilat.

“Jumlah dan kecepatan ekspansi neraca The Fed akan menjadi bantalan untuk pasar modal dunia,” ujar Stephen Gallo, Head of European FX Strategy di BMO Capital Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper