Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kas, Erajaya Swasembada (ERAA) Absen Bagi Dividen

Untuk pertama kali dalam empat tahun terakhir, Erajaya absen membagikan dividen. Perseroan memilih untuk menjaga arus kas di tengah kondisi perekonomian yang melambat akibat penyebaran virus corona (Covid-19).
Gerai Erafone./erajaya.com
Gerai Erafone./erajaya.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel gawai dan aksesoris PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) absen membagikan dividen pada tahun ini.

Wakil Direktur Utama Erajaya Hasan Aula mengatakan perseroan tidak membagikan dividen karena memilih untuk menjaga arus kas di tengah kondisi perekonomian yang melambat akibat dampak pandemi Covid-19.

“Mengenai pembagian dividen, dalam rapat umum pemegang saham disepakati perusahaan tidak membagikan dividen untuk menjaga cash flow,” ujar Hasan dalam paparan publik virtual, Selasa (16/6/2020).

Melihat dari situasi penyebaran Covid-19 yang berkembang pada tahun ini, perusahaan akhirnya mengambil langkah untuk mencadangkan semua laba bersih pada tahun lalu sebagai laba ditahan.

Di samping itu, perseroan juga bakal merevisi target pendapatan dan laba bersih 2020. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi dampak yang lebih besar dari penyebaran virus.

Untuk diketahui, emiten berkode saham ERAA tersebut membagikan laba sebesar Rp159,5 miliar atau Rp50 per lembar saham pada tahun lalu. Realisasi tersebut setara dengan rasio pembayaran dividen sebesar 18,8 persen dari total laba bersih tahun 2018 sebesar Rp850 miliar. 

Selama tiga tahun terakhir, perseroan memang konsisten membagikan dividen. Pada tahun 2018, Erajaya membagikan dividen dengan rasio 30 persen dari laba bersih tahun 2017.

Sementara itu,  pada 2017, perseroan membagikan dividen dengan rasio 21,9 persen persen untuk tahun buku 2016, dengan catatan bahwa laba terus meningkat sejak 2016 hingga 2018.

Sebelumnya, pelaku pasar memang sudah memprediksi bahwa Erajaya akan meniadakan pembagian dividen pada tahun ini. Hal ini mengingat kinerja perseroan yang tidak mengesankan pada tahun lalu.

Sepanjang 2019, perseroan membukukan penurunan laba bersih sebesar 65,29 persen menjadi Rp295,07 miliar. Berbagai kebijakan untuk membendung penyebaran virus seperti penutupan sementara pusat perbeanjaan juga membuat operasional gerai ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper