Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) telah membuat kinerja pasar modal Indonesia terkoreksi. Ini berimbas pada penurunan harga saham emiten-emiten.
Susy Meilina, Direktur Utama MNC Sekuritas mengungkapkan selama pandemi virus corona, telah banyak harga saham yang diskon dan berpotensi naik saat pembukaan kembali aktivitas ekonomi. Bahkan, dia menilai ada saham-saham yang undervalue sejak pandemi.
“Sehingga momentum ini dapat dimanfaatkan oleh calon investor untuk membeli saham dengan harga diskon,” katanya kepada Bisnis baru-baru ini.
Pola yang tejradi di pasar modal cenderung berulang. Kondisi pasar tidak akan terus-menerus mengalami penurunan. Setelah terkoreksi dalam beberapa bulan terakhir, dirinya meyakini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berbalik arah.
“Contohnya saat krisis tahun 2008, banyak investor panik melakukan aksi jual sehingga market terkoreksi. Namun, setelah itu, pasar saham kembali membaik karena saham-saham mulai naik,” katanya.
Terlepas dari kondisi pandemi ini, semua orang harus menghadapi kenormalan baru. Cepat atau lambat, roda perekonomian akan kembali bergerak dengan penyesuaian di berbagai aspek.
“Cari tahu fundamental perusahaan, serta strategi perusahaan tersebut dalam menyikapi kondisi saat ini,” katanya
Untuk mulai berinvestasi saham, modal yang dibutuhkan oleh calon investor relatif terjangkau. Investasi tentu saja berjalan beriringan dengan risiko. Jadi, jangan gunakan dana operasional untuk berinvestasi saham.
Dia menyarankan agar individu menggunakan dana yang idle atau menganggur untuk berinvestasi. Dengan Rp100.000 per bulan, investor dapat mulai belajar investasi. Kemudian, dirinya juga menyarankan para calon investor untuk membuka saham secara daring melalui aplikasi daring.