Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir di Level 4.854, Aneka Industri dan Finansial Paling Jebol

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan di zona merah dan berakhir di kisaran level 4.800 pada perdagangan hari ini, Kamis (11/6/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (9/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan di zona merah dan berakhir di kisaran level 4.800 pada perdagangan hari ini, Kamis (11/6/2020), di tengah pelemahan bursa Asia.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.854,75 dengan pelemahan 1,34 persen atau 65,93 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu (10/6/2020), IHSG berakhir di level 4.920,68 dengan penurunan tajam 2,27 persen atau 114,37 poin, koreksi hari kedua berturut-turut.

Pelemahan indeks terpantau mulai berlanjut pada Kamis dengan langsung turun lebih dari 1 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.812,19 – 4.931,24.

Seluruh 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-2,1 persen). Pelemahan sektor aneka industri berturut-turut diiikuti finansial (-1,99 persen), perdagangan (-1,86 persen), dan barang konsumsi (-1,37 persen).

Tercatat 137 saham menguat, 289 saham melemah, dan 134 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing turun 2,1 persen dan 4,5 persen menjadi penekan utama IHSG.

Indeks saham lainnya di Asia juga tertekan di zona merah, antara lain indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang yang anjlok lebih dari 2 persen masing-masing.

Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing ditutup melemah 0,78 persen dan 1,09 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong tersungkur 2,27 persen dan Kospi Korea Selatan melemah 0,86 persen.

Secara keseluruhan, bursa Asia turun tajam bersama bursa Eropa dan kontrak berjangka indeks S&P 500 AS akibat tertekan pernyataan Federal Reserve Amerika Serikat.

Pascapertemuan kebijakan yang berakhir Kamis (11/6/2020) dini hari WIB, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemulihan ekonomi akibat pandemi virus corona (Covid-19) akan berlangsung lama.

Dalam pertemuan itu, The Fed memutuskan mempertahankan kisaran target bunga acuan 0 - 0,25 persen dan berkomitmen menggunakan seluruh instrumen untuk memulihkan perekonomian dari pandemi Covid-19.

Selain itu, Komite The Fed mengisyaratkan akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran level nol persen hingga 2022 serta mengatakan akan meningkatkan kepemilikan obligasi Treasury dan mortgage-backed securities (MBS) guna mempertahankan kelancaran fungsi pasar.

Berbanding terbalik dengan kinerja saham, aset safe haven seperti obligasi AS mengalami kenaikan. Dolar AS pun rebound setelah tumbang ke kisaran level terendahnya dalam tiga bulan terhadap sejumlah mata uang utama.

“Melancarkan tindakan pada MBS dan obligasi Treasury menggarisbawahi keyakinan mereka bahwa dibutuhkan lebih banyak dukungan,” terang Kepala Ekonom Grant Grantton di Chicago, Diane Swonk.

“The Fed tidak melihat kemenangan dalam rebound pekerjaan. Risiko deflasi masih tinggi dan ekonomi membutuhkan lebih banyak dukungan untuk pulih secara lebih penuh,” imbuh Swonk, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi AS yang diakui oleh The Fed memicu kekhawatiran pasar terhadap kondisi perekonomian global yang tertekan.

“Di sisi lain, meningkatnya kasus Covid-19 juga merupakan sentimen negatif bagi pasar, di samping perang dagang AS dan China,” paparnya.

Seiring dengan pelemahan IHSG, pergerakan nilai tukar rupiah lanjut berakhir melemah 40 poin atau 0,29 persen ke level Rp14.020 per dolar AS, setelah bergerak fluktuatif di kisaran level 13.902 – 14.037.

Saham-saham penekan IHSG:

Kode

Penurunan (persen)

BBCA

-2,1

BMRI

-4,5

HMSP

-3,7

BBRI

-2,0

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

BRPT

+2,1

ARTO

+16,7

SMGR

+2,4

INTP

+2,7

Sumber: BEI

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper