Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mencetak pendapatan US$79,65 juta dengan laba bersih US$11,83 juta pada kuartal I/2020.
Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun laku, terdapat peningkatan sebesar 51,54 persen dan 58,53 persen. Chief Financial Officer Energi Mega Persada Edoardus Windoe mengatakan naiknya kinerja triwulan pertama disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, adalah naiknya produksi gas dsri Blok Bentu di Riau yang mendorong tumbuhnya penjualan. Kedua, turunnya jumlah pinjaman.
"Penurunan jumlah neraca pinjaman kami berdampak pada turunnya beban bunga perusahaan," katanya dalam siaran resmi Selasa (2/6/2020).
Selama kuartal I/2020, produksi gas ENRG mencapai 184 juta kubik per hari sedangkan periode sebelumnya 100 juta kubik per hari. Selain itu, produksi minyak mentah mencapai 2.523 barel per hari naik dibandingkan dengan realisasi tahun lalu 2.363 barel per hari.
Chief Executive Officer Energi Mega Persada Syailendra Bakrie mengatakan 90 persen cadangan produksi perseroan berupa gas. Menurutnya gas memiliki harga jual yang lebih stabil dengan jangka waktu kontrak yang panjang.
Baca Juga
"Terkait pandemi covid-19 dan penurunan harga minyak kami cukup beruntung 90 persen cadangan dalam bentuk gas. Dibandingkan dengan harga minyak lebih stabil dan tidak berfluktuasi," katanya. Selain itu Blok Kangean di Jawa Timur dan Blok Bentu di Riau menjadi kontributor utama.
Chief Executive Communication Energi Mega Persada Adinda Bakrie menambahkan perseroan tetap melakukan protokol keselamatan di kantor pusat dan lapangan.
"Kami mengutamakan kesehatan dan keselamatan karyawan," pungkasnya.