Bisnis.com, JAKARTA— Pasar saham Vietnam menjadi pasar paling moncer di Asia. Apa saja ya jurus jitunya?
Dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/5/2020), kemampuan Vietnam menangani penyebaran virus corona mendorong pasar sahamnya mencetak kinerja paling moncer di Asia.
Setidaknya, sepanjang Mei indeks acuan menguat 13 persen yang didorong oleh investor lokal. Investor lokal akhirnya mengambil alih pasar yang ditinggalkan investor asing karena takut pada aset-aset berisiko.
Kemampuan investor lokal masuk ke pasar saham pun akhirnya menyelamatkan kebangkitan nilai tukar dong lebih dari 1 persen padahal pada Maret nilai tukar dong tergerus akibat aksi jual global.
Saham-saham Vietnam masuk dalam radar untuk peningkatan pasar berkembang oleh FTSE Russell sejak 2018. Vietnam juga tengah mencari status pasar berkembang dari MSCI Inc.
Dua pasar saham di Vietnam yakni Ho Chi Minh City Stock Exchange yang menampung perusahaan bermodal menengah dan jumbo. Lalu, Hanoi Stock Exchange yang menjadi rumah bagi perusahaan bermodal mini, surat utang dan transaksi derivatif. Selain itu, terdapat pasar over-the-counter yang teregulasi bernama UpCom.
Bursa Ho Chi Minh atau HOSE menetapkan pembatasan keuntungan di level 7 persen bagi saham individu. Kendati demikian, kapitalisasi pasar Vietnam kurang dari separuh Bursa Singapura dan Indonesia yakni dengan ukuran US$170 miliar.
Dari sisi nilai tukar, dong menjaga kestabilannya terhadap dolar AS setekah naik 1,4 persen pada April yang merupakan kenaikan bulanan terbesar sejak 2008. Vietnam masuk dalam radar Treasuri AS terkait dengan manipulasi nilai tukar dan bank sentral.
Sementara itu, ukuran pasar surat utang Vietnam merupakan yang terkecil menurut Asian Development Bank (ADB) dengan nilai US$58 miliar. Sebagian besar surat utang berasal dari pemerintah dan bank sentral dengan kurang dari 1 persen di antaranya digenggam oleh investor asing.
Portfolio Manager Robeco di Hong Kong, Joshua Crabb menilai pasar Vietnam menawarkan prospek menarik dalam jangka menengah.
“Kami telah berivestasi dan melanjutkan untuk mencari saham baik dengan cerita spesifik,” katanya.
Vietnam memiliki rekam jejak positif dalam menangani pandemi virus corona dengan melakukan penelusuran secara agresif dan karantina lebih dari 100.000 orang. Keberhasilan tersebut ditunjang oleh pengalamannya saat menangani pandemi SARS pada 2003.
Walhasil, tak heran bila International Monetary Fund (IMF) memberikan proyeksi posistif bahwa Vietnam menjadi negara dengan pertumbuhan tertinggi tahun ini.