Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Pandemi Covid-19, Pendapatan Wahana Interfood (COCO) Bisa Amblas 75 Persen

Produsen cokelat PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) menyatakan pandemi COVID-19 bisa saja berdampak pada pemenuhan kewajiban jangka pendek perusahaan.
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen cokelat PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO) memperkirakan dampak pandemi Covid-19 bakal menyurutkan permintaan sehingga menggerus pendapatan perseroan. Hal itu disebut bakal mempengaruhi pemenuhan kewajiban jangka pendek perusahaan.

Dikutip dari keterangan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan merinci bahwa ada kemungkinan pandemi ini berdampak pada penurunan pendapatan dan laba bersih hingga 75 persen untuk periode yang berakhir per 31 Maret 2020/30 April 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Dengan diberlakukannya PSBB hampir di seluruh provinsi Indonesia, menyebabkan mal-mal tutup yang membuat usaha tenant-tenant pelanggan perseroan menjadi tidak berjalan sehingga permintaan pun menjadi anjlok,” tulis manajemen, Rabu (20/5/2020).

Penyebaran virus corona dianggap berdampak pada pemenuhan kewajiban pokok dan bunga utang jangka pendek. Untuk diketahui, nilai kewajiban perseroan senilai Rp116,81 miliar.

Dengan perkiraan jangka waktu penghentian operasional perusahaan selama 3 bulan, kontribusi pendapatan dari kegiatan operasional diproyeksikan menurun sebesar 75 persen terhadap total pendapatan pada tahun 2019.

Terkait tenaga kerja yang berdampak, dari 261 karyawan berstatus tetap dan tidak tetap, 90 pegawai sudah dirumahkan dan 171 lainnya terdampak secara ekonomi seperti pemotongan gaji dan lain-lain.

Lebih lanjut, strategi yang dilakukan perseroan saat ini adalah menjalankan efisiensi sebanyak mungkin dari sisi beban operasional dan memaksimalkan kelancaran pendapatan yang masih bisa direalisasikan dari semua jaringan penjualan termasuk channel penjualan baru melalui sistem online.

“Kita pun baru saja meluncurkan channel youtube “Baking with SCHOKO” yang diharapkan akan membantu mendongkrak penjualan online perusahaan,” pungkas manajemen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper