Bisnis.com, JAKARTA – Setelah tiga hari berturut-turut mengalami koreksi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka rebound pada perdagangan hari ini, Jumat (15/5/2020).
Hingga pukul 09.24 WIB, IHSG tercatat menguat 0,18 persen ke level 4.522,079. Padahal, pada hari sebelumnya, indeks ditutup melemah pada posisi 4.513,83, menurun 0,89 persen.
Namun tak lama berselang, hingga pukul 09.26 WIB, IHSG kembali tak bertenaga dan tercatat mengalami koreksi hingga 0,61 persen atau 27,422 poin ke level 4.486,412.
Pergerakan IHSG pada awal sesi perdagangan hari ini sejalan dengan pergerakan 130 emiten yang mengalami penguatan. Adapun, tercatat 135 emiten melemah, dan 123 emiten lainnya tidak mengalami perubahan.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang sebelumnya sudah memperkirakan indeks akan menguat pada awal perdagangan hari ini. Kendati demikian, memang belum terlihat adanya tanda-tanda penurunan jumlah korban yang terjangkiti dan tewas akibat infeksi Covid-19 di Indonesia.
Pantauannya, setelah IHSG turun selama 3 hari sebesar -1,083.3 poin (-4.51 persen), indeks futures dapat bangkit dan ditutup menguat +377.3 poin (+1.62 persen).
Baca Juga
“Jika dikombinasikan dengan naiknya harga WTI crude oil sebesar +9.61 persen serta Emas (+1.27 persen) berpotensi menjadi sentimen positif pendorong naik IHSG di hari Jumat ini,” ujarnya dalam riset, Jumat (15/5/2020).
Mengetahui IHSG berpotensi rebound, investor asing terus membukukan net sell hingga Rp23,85 triliun secara year to date hingga Kamis (14/5/2020). Secara valuasi, menurutnya, masih cukup banyak saham sangat menarik untuk dibeli.
“Kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan BOW [buy on weakness] atau Swing Trade maka dapat fokus atas saham dari sektor konsumer, rokok, industri dasar, pakan ayam, logam emas, infrastruktur, rumah sakit dan retail dalam perdagangan Jumat ini,” jelasnya.
Indeks saham di Asia juga bergerak variatif pada pagi hari ini. Hang Seng Index misalnya, tercatat melemah 0,24 persen, sedangkan Nikkei 225 menurun 0,4 persen. Namun, indeks STI Singapura bergerak menguat dengan kenaikan sebesar 0,27 persen.
Sebelumnya, bursa saham Eropa dan Amerika juga mengalami tren serupa. Indeks FTSE 100 di London mengalami koreksi 2,75 persen, sementara Xetra Dax di Frankfurt turun 1,95 persen. Di sisi lain, Indeks S&P 500 dan Dow Jones Index di New York masing-masing menguat 1,15 persen dan 1,62 persen.