Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Kuartal I/2020 : Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Raup Laba Rp68,42 Miliar

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun pada kuartal I/2020, meningkat 4,88 persen dibandingkan dengan kuartal I/2019.
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa
Produk semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (SMCB). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. membukukan laba bersih  sebesar Rp68,42 miliar pada kuartal I/2020,berbalik dari posisi rugi sebanyak Rp123 miliar pada kuartal I/2019. Pencapaian kinerja tersebut ditopang peningkatan pendapatan dan efisiensi di berbagai lini.

Direktur Solusi Bangun Indonesia Agung Wiharto menuturkan bahwa perolehan laba ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan perseroan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan penjualan pada periode tersebut. Dia menuturkan, penjualan semen secara nasional turun. Penjualan emiten bersandi saham di pasar domestik juga turun 1,4 persen.

“Tapi ekspor kami meningkat sekitar 180 persen, sehingga secara total penjualan kami masih cukup baik,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/5/2020).

Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun pada kuartal I/2020, meningkat 4,88 persen terhadap periode yang sama tahun lalu. Penjualan semen menjadi pendorong utama, dengan peningkatan sebesar 9,46 persen menjadi Rp2,24 triliun.

Sementara itu, pada segmen beton jadi dan agregat, penjualannya tercatat terkoreksi masing-masing sebesar 26,54 persen dan 41,32 persen. Adapun, pendapatan dari segmen jasa konstruksi lainnya meningkat 64,11 persen menjadi Rp9,65 miliar. Pertumbuhan pendapatan ini terjadi di tengah pasar domestik yang menurun sekitar 4,71 persen sepanjang Januari—Maret 2020. 

Agung menjelaskan, selain terbantu oleh pasar ekspor, penjualan domestik perseroan masih dapat tertahan oleh kinerja di segmen penjualan luar Jawa, khususnya Sumatra.

“Kinerja kami turun tapi tidak sedalam nasional karena kami masih ada pasar-pasar di luar Jawa, Sumatra Barat, Aceh dan lain-lain meskipun memang di Jawa Barat dan DKI Jakarta turun,” ujarnya.

Selain itu, upaya menggenjot laba bersih juga dilakukan melalui upaya efisiensi. Hal ini terlihat dari beban pokok penjualan yang berkurang 3,26 persen menjadi Rp1,79 trilliun.

Beban usaha seperti beban distribusi dan penjualan serta beban umum dan administrasi juga dapat ditekan. Dari sisi beban keuangan perseroan juga mencatatkan penurunan 18.94 persen menjadi Rp178,32 miliar.

“Kami juga melakukan efisiensi, contohnya di beban pokok itu menurun. Di sana ada biaya transportasi, kinerja pabrik, ada kinerja energi, ada keandalan pabrik, yang berkontribusi terhadap penurunan beban,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper