Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transaksi Sepi, Bagaimana Strategi Kelola Portofolio Saham Jelang Lebaran?

Diversifikasi saham ke beberapa sektor menjadi kunci pengelolaan portofolio jelang Lebaran serta arah pasar yang masih sulit diprediksi di tengah penyebaran pandemi Covid-19
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com,JAKARTA — Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia diperkirakan akan sepi menjelang Hari Raya Idulfitri yang akan jatuh pada pekan. Investor disarankan untuk merancang strategi pengelolaan dalam menghadapi tren pergerakan pasar yang sulit diprediksi.

Transaksi saham di pasar reguler, tunai, dan negosiasi tengah lesu sepanjang periode berjalan Mei 2020. Rerata transaksi yang terjadi dalam lima sesi perdagangan terakhir hanya Rp5,78 triliun.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif. Sampai dengan sesi pertama perdagangan Selasa (12/5/2020), indeks masih terkoreksi 27,27 persen secara year to date (ytd).

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan memang menjelang Lebaran transaksi akan cenderung sepi. Apalagi, saat ini pergerakan pasar sangat sulit diperkirakan arahnya karena sentimen Covid-19 dan stimulus yang digelontorkan oleh bank sentral di seluruh dunia.

Di tengah kondisi itu, Frankie menyebut cara yang tepat untuk mengelola portofolio saham yakni dengan melakukan diversifikasi ke beberapa sektor dan emiten dengan fundamental yang baik.

“Jangan lupa juga investor harus menyiapkan cash di portofolio investasinya untuk dibelanjakan ketika market menawarkan diskon yang lebih besar untuk saham-saham tersebut,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (12/5/2020).

Lebih lanjut, dia mengatakan investor boleh mengalokasikan dananya sebesar 40 persen hingga 50 persen di saham blue chip. Selanjutnya, 30 persen dapat dialokasikan kepada saham second liner yang menawarkan potensi return lebih tinggi dan tentunya dengan risiko lebih tinggi.

Kemudian sebanyak 20 persen hingga 30 persen dalam bentuk tunai sebagai cadangan membeli saham yang diinginkan saat harga sedang turun.

Secara terpisah, Head of Research Mirae Asset Sekuritas Hariyanto Wijaya mengatakan telah memprediksi IHSG akan cenderung melemah pada Mei 2020. Perlambatan ekonomi akibat penyebaran Covid-19 menurutnya masih akan menjadi penekan laju indeks.

Proyeksi melambatnya perekonomian Indonesia juga membuat Mirae Asset Sekuritas memangkas target IHSG akhir 2020. Indeks diperkirakan hanya mampu mendarat di level 5.180 atau jauh dari prediksi sebelumnya 6.500.

Hariyanto memprediksi aksi jual asing masih berlanjut sepanjang Mei 2020. Salah satu pemicunya Purchasing Manager’s Index manufaktur Indonesia yang kemungkinan juga masih terkontraksi. 

“Maka top picks saya adalah saham defensif di sektor konsumer dan rumah sakit,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (12/5/2020).

Adapun, Mirae Asset Sekuritas menjadikan saham INDF, ICBP, UNVR, MYOR, KLBF, GGRM, SIDO, dan MIKA sebagai pilihan utama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper