Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai empat emiten BUMN yang akan menempuh opsi relaksasi utang serta PT Indika Energy Tbk yang menambah kepemilikan di Nusantara Resources Limited, di antaranya, menjadi topik halaman market dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (11/5/2020).
Berikut perincian topiknya:
Manajemen Utang BUMN: Siap-Siap Minta Relaksasi. Empat emiten dari keluarga BUMN bakal menempuh opsi relaksasi utang untuk memperlonggar tekanan likuiditas akibat besarnya liabilitas jangka pendek di tengah pandemi Covid-19.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Agus Setiawan mengatakan emiten berkode saham JSMR itu tengah menjajaki peluang relaksasi kredit dengan pihak perbankan. Upaya itu ditempuh untuk memperlunak kewajiban pengembalian pinjaman investasi untuk ekspansi jalan tol yang telah dan sedang berjalan.
INDY Bidik Cuan Tambang Emas. PT Indika Energy Tbk. menambah kepemilikan di Nusantara Resources Limited. (NUS) sebagai salah satu upaya diversifi kasi bisnis perseroan di luar pertambangan batu bara.
Jejak langkah emiten berkode saham INDY di NUS dimulai pada 12 Desember 2018. Perseroan melalui anak usahanya, PT Indika Mineral Investindo (IMI), melakukan penyertaan 33,4 juta saham dengan harga 23 sen dolar Australia per saham.
Harga SSIA Dinilai Undervalued. Emiten lahan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. membukukan penurunan laba bersih sebesar 60,17 persen jadi Rp17,41 miliar pada kuartal I/2020, dengan net profit margin -1,97 persen.
Padahal dari sisi pendapatan, emiten lahan industri itu mencatatkan pertumbuhan 7,08 persen ke posisi Rp882,05 miliar
Menanti Dana Asing Masuk ke SBN. Kepemilikan asing di surat berharga negara domestik yang dapat diperdagangkan sudah menyentuh level terendah dalam 5 tahun terakhir. Rencana pembukaan kembali perekonomian di sejumlah negara diharapkan mampu segera menarik capital infl ow ke pasar obligasi Indonesia.