Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembukaan Moda Transportasi, Dampak Bagi Emiten Angkutan Darat Minim

Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Dwi Rianta Soerbakti menilai pembukaan keran transportasi tidak akan berdampak terlalu besar bagi perusahan angkutan darat. Pasalnya, kebijakan itu mensyaratkan banyak hal kepada para pelanggan.
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Sejumlah mobil memasuki gerbang tol Pondok Ranji di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Pembukaan keran moda transportasi berdampak minim bagi emiten sektor angkutan darat. Sejumlah perusahaan mengharapkan agar penyebaran pandemi COVID-19 segera berakhir dan kegiatan kembali berjalan normal.


Managing Director PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. Dwi Rianta Soerbakti menilai pembukaan keran transportasi tidak akan berdampak terlalu besar bagi perusahan angkutan darat. Pasalnya, kebijakan itu mensyaratkan banyak hal kepada para pelanggan.

“Jadi usaha yang harus dikeluarkan [pelangggan] sangat besar dan mungkin menyebabkan permintaan atau demand bepergian tidak akan terlalu besar,” jelasnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Dwi menuturkan keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak disertai dengan penyelerasan aturan dari institusi lain. Sejumlah aturan yang saat ini tetap berlaku antara lain larangan mudik dan pembatasan 50 persen dari kapasitas kursi yang menyebabkan kenaikan tarif.

Keputusan Kemenhub, lanjut dia, justru berpotensi memperpanjang penyebaran pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya menyarankan pemerintah fokus untuk memperketat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di seluruh Indonesia.

“Dengan demikian, diharapkan pandemi corona dapat lebih cepat diselesaikan dan ekonomi Indonesia dapat pulih kembali. Dengan aturan Kemenhub ini, demand tidak akan melonjak, tetapi kemungkinan penyebaran corona akan makin tinggi,” paparnya.

Dwi berharap agar pemerintah dapat memberikan insentif secara riil bagi perusahaan transportasi darat selama pandemi. Hal itu beragam mulai dari pembebasan pajak kendaraan bermotor, subisidi suku cadang, hingga subsidi tambahan untuk bahan bakar solar.

Selain pembukaan seluruh moda transportasi mulai akhir pekan lalu, Pemerintah juga disebut tengah menyusun skenario pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19. Beredar informasi bahwa PSBB akan mulai dilonggarkan dan beberapa kegiatan bisnis akan kembali diperbolehkan beroperasi pada 1 Juni 2020.

Di sisi lain, Head of Investor Relations PT Blue Bird Tbk. Michael Tene mengatakan perseroan akan melihat sejauh apa peningkatan mobilitas dan permintaan ketika pembukaan bertahap ekonomi. Menurutnya, kondisi seperti PSBB saat ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

“Sehingga sulit untuk memprediksi juga apa yang akan terjadi ketika PSBB mulai dilonggarkan,” tuturnya.

Michael mengatakan perseroan selalu siap menyediakan layanan transportasi yang higienis dan memenuhi standar protokol kesehatan tinggi. Dengan demikian, konsumen dapat merasa tenang dan aman dalam melakukan perjalanan.

“Layanan ini selalu kami siapkan karena kami percaya layanan yang higienis sangat penting baik pada saat PSBB seperti sekarang maupun nanti ketika roda ekonomi mulai bergerak kembali dan mobilitas masyarakat mulai meningkat,” imbuhnya.

Di lain pihak, Corporate Finance Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Eka Setya Adrianto mengatakan akan meninjau terlebih dahulu dampak pembukaan kembali transportasi umum. Menurutnya, yang menjadi kunci bagi perseroan yakni beroperasinya perusahaan-perusahaan secara normal.


“Mengingat sebagian besar traffic kami adalah commuter sementara itu semua tergantung situasi COVID-19, oleh karenanya, kami berharap COVID-19 cepat berakhir sehingga semua kembali normal,” jelasnya.


Seperti diketahui, pembukaan kembali moda transportasi turut mendorong laju saham Jasa Marga tancap gas dalam sepekan terakhir. Pergerakan harga emiten bersandi JSMR itu menguat 27,72 persen ke level Rp3.640.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper