Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sampoerna Agro (SGRO) Nantikan Negara Importir CPO Lakukan Relaksasi Lockdown

Head Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengatakan India dan China sebagai negara importir bakal melakukan relaksasi terhadap penerapan lockdown. Dia berharap dengan begitu konsumsi CPO di negara tersebut dapat mengerek harga naik.
Salah satu perkebunan sawit yang dikeloal PT Sampoerna Agro Tbk./Sampoernaagro.com
Salah satu perkebunan sawit yang dikeloal PT Sampoerna Agro Tbk./Sampoernaagro.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Sampoerna Agro Tbk. optimistis akan ada perbaikan harga crude palm oil (CPO) pada kuartal II/2020.

Head Investor Relations Sampoerna Agro Michael Kesuma mengatakan India dan China sebagai negara importir bakal melakukan relaksasi terhadap penerapan lockdown. Dia berharap dengan begitu konsumsi CPO di negara tersebut dapat mengerek harga naik.

“Saat ini memang pendorong minim, namum kami harap kedua negara itu bisa segera melakukan impor karena stok menipis. Peningkatan disana diharapkan dapat mendorong serapan antara bulan ini atau bulan depan,” katanya kepada Bisnis pada Kamis (7/5).

Di sisi lain, kebun emiten berkode saham SGRO itu pada triwulan kedua berkemungkinan belum mencapai panen puncak. Maka ada kesempatan harga akan terdongkrak. Michael mengatakan ada kecenderungan produksi akan naik menjelang kuartal IV/2020.

“Pada kuartal ini kemungkinan belum meningkat kami memperkirakan baru naik pada akhir kuartal III/2020 tapi mungkin untuk kebun di Kalimantan mulai pada akhir kuartal II/2020 tapi hanya sedikit,” katanya.

Michael menambahkan dari sisi domestik permintaan CPO untuk mengantisipasi Lebaran sudah hampir selesai. Adapun untuk lebaran, lanjutnya, sudah berlangsung sejak beberapa bulan belakangan.

Di samping itu, SGRO pada kuartal I/2020 mengalami koreksi laba bersih sebesar 88,20 persen Rp423 juta. Michael mengatakan hal itu terjadi karena pemerintah untuk menurunkan pajak korporasi menjadi sebesar 22 persen.

“Untuk variabel ini akan terus mengecil ke depannya. Karena volume produksi menurun dan harga juga menurun. Kuartal II/2020 ini volume produksi akan stabil dan efek penyesuaian pajak akan mengecil menjelang akhir tahun,” katanya.

Dari sisi pendapatan, total penjualan SGRO menyentuh Rp903,87 miliar. Pencapaian itu naik 19,36 persen dibandingkan dengan Rp757,25 miliar periode yang sama tahun lalu.

Secara detail, produk kelapa sawit sebagai kontributor utama penjualan perseroan menyumbangkan Rp875,55 miliar sepanjang Januari 2020—Maret 2020. Realisasi itu naik 19,14 persen dari Rp734,91 miliar pada kuartal I/2019.

Michael Kesuma mengatakan harga jual CPO naik 37 persen dibandingkan kuartal I/2019 atau menjadi Rp9.109 per kg. Hal itu membuat kontribusi segmen CPO naik 17 persen menjadi Rp113,18 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper