Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. mencatat perolehan pendapatan sebanyak Rp6,52 triliun atau naik 7,89 persen sepanjang kuartal I/2020. Pendapatan dari bisnis seluler menjadi penopang pertumbuhan Indosat.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan, pendapatan dari segmen seluler tumbuh 10,57 persen menjadi Rp5,37 triliun. Manajemen menyebut, kinerja pendapatan di segmen seluler tumbuh berkat peningkatan pendapatan dari data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon dan SMS.
Sejalan, kinerja operasional perusahaan dari sisi trafik data juga naik signifikan yakni 63,0 persen, dari yang semula 622.876 terabyte menjadi 1,01 juta terabyte. Di sisi lain, trafik SMS tercatat menyusut dari 4,3 miliar menjadi 1,8 miliar.
Total pelanggan seluler ISAT turut naik sebesar 5,4 persen per akhir kuartal I/2020. Jumlah pelanggan pascabayar tercatat turun 7,4 persen menjadi 1,5 juta pelanggan. Adapun pelanggan prabayar naik 5,8 persen menjadi 54,6 juta pelanggan.
Kemudian gabungan rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) tercatat naik 11,5 persen menjadi Rp29.500 per pelanggan pada kuartal I/2020.
Di sisi lain pendapatan emiten bersandi saham ISAT itu turun pada segmen non seluler. Pada segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI), pendapatan ISAT turun 1,82 persen menjadi Rp1 triliun.
Baca Juga
Segmen telekomunikasi tetap juga turun 10,94 persen miliar menjadi Rp143,9 miliar. Perseroan menyebut penurunan segmen ini akibat traffic incoming.
Pada pos beban, terjadi peningkatan beban-beban sebesar Rp518,1 miliar atau 8,92 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini utamanya diakibatkan oleh beban karyawan serta beban depresiasi dan amortisasi.
Untuk beban penyusutan dan amortisasi, terjadi kenaikan Rp94,5 miliar atau lebih dari 4,0 persen akibat penggelaran jaringan. Sementara pada pos beban karyawan, ISAT tercatat menggelontorkan Rp379,16 miliar untuk pesangon pemutusan kontrak kerja.
ISAT juga mengalami kerugian sebesar Rp705,9 miliar, naik 12,8 persen akibat kerugian selisih kurs seiring dengan depresiasi nilai tukar rupiah dan meningkatnya biaya keuangan dari pinjaman dan liabilitas sewa.
Secara akumulasi, emiten telekomunikasi ini masih membukukan rugi pada kuartal pertama 2020. Tercatat, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ISAT sebesar Rp563,81 miliar, naik 104,07 persen dibandingkan rugi tahun lalu sebesar Rp276,28 miliar.