Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2020, Laba Bersih Astra Graphia (ASGR) Melorot Hingga 90 Persen

Laba bersih perseroan dengan kode emitern ASGR tersebut terjun dari posisi semula Rp25,62 miliar pada periode kuartal I/2019 menjadi hanya Rp2,33 miliar pada kuartal I/2020.
Advanced GCS Product Marketing Dept. Head PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) Marshel V. Matulessy (dari kiri), Chief of GCS Ferdinand Anthonexsa, Direktur Arifin Pranoto, dan Representative from Fuji Xerox Asia Pacific Operations Takasuke Kaku meluncurkan Fuji Xerox Iridesse, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Advanced GCS Product Marketing Dept. Head PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) Marshel V. Matulessy (dari kiri), Chief of GCS Ferdinand Anthonexsa, Direktur Arifin Pranoto, dan Representative from Fuji Xerox Asia Pacific Operations Takasuke Kaku meluncurkan Fuji Xerox Iridesse, di Jakarta, Kamis (25/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – PT Astra Graphia Tbk. membukukan penurunan laba bersih mencapai 90,9 persen pada kuartal I tahun 2020.

Dikutip dari laporan keuangan konsolidasian perseroan per 31 Maret 2020 di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/4/2020), laba bersih perseroan dengan kode emitern ASGR tersebut terjun dari posisi semula Rp25,62 miliar pada periode kuartal I/2019 menjadi hanya Rp2,33 miliar.

Padahal, besaran penurunan pendapatan bersih perseroan hanya 2,80 persen, menjadi Rp709,86 miliar pada kuartal I/2020 dibandingkan posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp730,34 miliar.

Dikutip dari ikhtisar kinerjanya, perseroan menyatakan penurunan terbesar pendapatan bersih dikontribusikan oleh unit usaha solusi dokumen, terutama pada segmen portofolio mesin cetak produksi.

"Sementara penjualan perangkat multifungsi berwarna meningkat sebesar 4 persen, hal ini sejalan dengan fokus strategi bisnis solusi dokumen yang diharapkan akan mampu meningkatkan pendapatan berulang kedepannya," tulis manajemen dalam keterangannya.

Di sisi lain, merosotnya laba bersih pada kuartal I tahun ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban pokok pendapatan dan biaya operasional perusahaan.

Hal ini membuat perseroan hanya akan membagikan laba per saham atau earning per share sebesar Rp1,73 untuk kuartal I tahun ini, melorot dari posisi laba per saham periode sebelumnya yang bisa mencapai Rp18,99.

Sejatinya, perseroan telah berhasil menekan beban pokok pendapatan dengan penurunan tipis 0,32 persen menjadi Rp561,2 miliar. Perseroan juga berhasil menambah pundi-pundi uangnya dari penghasilan keuangan yang naik 34,75 persen menjadi Rp2,38 miliar

Namun, perusahaan yang tergabung dalam anggota dari Astra Grup tersebut tak mampu berkelit dengan kerugian selisih kurs sebesar Rp4,85 miliar, padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan keuntungan selisih kurs sebesar Rp1,62 miliar.

Pos liabilitas dan ekuitas perseroan pada kuartal I tahun ini turun masing-masing 17,01 persen menjadi Rp1,05 triliun dan 0,03 persen menjadi Rp1,62 triliun dari posisi akhir tahun 2019 lalu.

Dengan demikian, total aset perseroan pun ikut melandai ke posisi Rp2,68 triliun, turun 7,48 persen dibanding periode akhir tahun lalu.

Terakhir, Astra Gaphia mencatatkan kenaikan kas dan setara kas akhir periode per 31 Maret 2020 sebesar 187,87 persen menjadi Rp376,95 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper