Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bisi International Tbk. (BISI) mengalami penguatan pada perdagangan Kamis (23/4/2020) kendati laba perusahaan mengalami koreksi pada 2019.
Saham BISI ditutup naik 4,6 persen atau 40 poin menjadi Rp910, setelah bergerak di rentang Rp870 - Rp920. Sahamnya stabil bergerak di zona hijau.
Kapitalisasi pasar BISI mencapai Rp2,73 triliun dengan price to earning ratio (PER) 14,68 kali. Dalam sebulan terakhir, saham BISI melambung 51,67 persen walaupun masih terkoreksi 13,33 persen secara year to date (ytd).
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan pada Kamis (23/4/2020), Bisi International mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,72 triliun dengan laba bersih mencapai Rp306,82 miliar pada 2019.
Laba perusahaan turun 24,02 persen secara tahunan. Walhasil, laba pers asham juga terpangkas 24,44 persen menjadi Rp102 per saham.
Penurunan laba bersih disebabkan kenaikan beban lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan pendapatan.
Tahun lalu, pendapatan Bisi naik 0,31 persen sedangkan beban pokok tumbuh 5,19 persen menjadi Rp1,47 triliun. Beban mum juga meningkat 12,22 persen menjadi Rp243,77 miliar.
Sementara itu, total liabilitas perseroan mencapai Rp624,47 miliar, naik 37,33 persen. Liabilitas jangka pendek meliputi Rp560,43 miliar dan jangka panjang Rp64,03 miliar.
Adapun total aset mencapai Rp2,94 triliun dengan aset lancar Rp2,31 triliun dan aset tidak lancar Rp62,08 miliar.
Pada tahun lalu, anak usaha PT Charoen Pokphand Tbk. (CPIN) itu menghabiskan Rp19,37 miliar untuk belanja modal. Dengan begitu kas dan setara kas akhir periode mencapai Rp195,16 miliar.