Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa India Bullish, Investor Kaya Diminta untuk Hati-hati

Pasar saham India memasuki tren pasar bullish setelah pekan lalu pembuat kebijakan negara itu meningkatkan stimulus untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19
Suasana pedestrian di Mumbai, India, setelah pemberlakuan lockdown pada 25 Maret 2020. Bloomberg
Suasana pedestrian di Mumbai, India, setelah pemberlakuan lockdown pada 25 Maret 2020. Bloomberg

Bisnis.com,JAKARTA — Penasihat investasi meminta kepada para orang-orang kaya di India untuk tidak melakukan keputusan impulsif setelah indeks saham negara itu kembali memasuki tren bullish. 

Shobhit Mathur, Director Kotak Investment Advisors Ltd. mengatakan bahwa kondisi saat ini dipenuhi ketidakpastian. Oleh karena itu, investor menurutnya tidak boleh membuat keputusan impulsif.

“Kami meminta klien untuk terus mengawasi situasi apakah memunculkan tanda perbaikan atau memburuk,” ujarnya dikutip melalui Bloomberg, Rabu (22/4/2020).

Pasar saham India memasuki tren pasar bullish setelah pekan lalu pembuat kebijakan negara itu meningkatkan stimulus untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19. Ketakutan investor terhadap kerugian lebih lanjut telah berkurang karena langkah dukungan dan iming-iming valuasi murah.

Kendati demikian, Mathur juga tidak merekomendasikan aksi jual. Perubahan dalam sikap hati-hati dapat dilakukan oleh investor apabila laju pertumbuhan dalam kasus COVID-19 telah melambat atau alat uji untuk mengidentifikasi kasus dengan cepat tersedia di India.

“Penemuan obat-obatan yang akan membantu mengendalikan pandemi adalah faktor lain yang akan diperhatikan oleh manajer kekayaan sebelum meminta klien untuk menambah ekuitas,” papar Mathur.

Kotak Investment Advisors Ltd. bukan satu-satunya penasihat investasi yang menyarankan agar investor berhati-hati. Catatan Jefferies Financial Group Inc menyatakan investor harus waspada terhadap v-shaped di pasar ekuitas. 

Jefferies menyebut pasar akan melewati beberapa posisi terendah sebelum pulih. Hal itu berkaca dari pengalaman bear markets sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper