Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Penguatan Rupiah Terbuka Lebar

Nilai tukar rupiah diprediksi melanjutkan penguatan dan menguji level Rp15.320.
Pegawai bank menata uang dolar di kantor cabang bank Mandiri Syariah di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman
Pegawai bank menata uang dolar di kantor cabang bank Mandiri Syariah di Jakarta, Senin (20/4/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi membuka perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020) dengan parkir di di zona hijau dan menguji level Rp15.320 per dolar AS.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan rupiah berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan hari ini  seiring dengan sentimen positif di pasar yang masing mendukung rupiah.

"Rupiah masih berpeluang untuk menguat pada perdagangan Selasa (21/4/2020) dan bergerak di kisaran Rp15.320-Rp15.500 per dolar AS," ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya, Selasa (21/4/2020).

Adapun, Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Senin(20/4/2020) rupiah parkir di level Rp15.412 per dolar AS, menguat 0,34 persen atau terapresiasi 53 poin.

Penguatan itu pun menjadi kinerja harian mata uang terbaik di Asia, tepat di atas peso Filipina dan baht yang sama-sama menguat 0,26 persen terhadap dolar AS.

Ibrahim mengatakan bahwa penguatan rupiah disebabkan oleh adanya rencana pelonggaran penutupan wilayah AS dan negara-negara di kawasan Eropa seiring dengan berkurangnya kasus positif Covid-19 di dua kawasan itu.

Pelonggaran penutupan wilayah tersebut menjadi katalis positif karena perekonomian dari negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu siap berputar kembali sehingga dapat membatasi pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia.

Selain itu, Ibrahim juga mengatakan bahwa penurunan outlook peringkat surat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional S&P Global Rating tidak mempengaruhi rupiah untuk bergerak melemah.

Seperti yang diketahui, S&P Global Ratings merevisi  prospek utang jangka panjang Indonesia menjadi negatif daripada sebelumnya stabil. Kendati demikian, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat utang jangka panjang Indonesia di BBB dan AA untuk utang jangka pendek.

“Penurunan outlook tersebut masih cukup bagus buat pasar obligasi dalam negeri sehingga arus modal kembali masuk ke pasar valas dan obligasi. Ini mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia cukup bagus walaupun di tengah pandemi,” jelas Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper